Risdawati. M.Pd

Guru di SMP Negeri 9 Rejang Lebong provinsi Bengkulu Bekerja dan berbuat karena Allah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
POTENSI KEIMANAN PADA MANUSIA 1
FOTO BY KOLEKSI PRIBADI

POTENSI KEIMANAN PADA MANUSIA 1

POTENSI KEIMANAN PADA MANUSIA 1

Manusia dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan fitrah atau suci serta telah dibekali Allah dengan potensi-potensi keimanan. Secara garis besar ada 3 potensi keimanan dalam diri manusia yaitu hati, lisan dan perbuatan. Setiap manusia seharusnya memanfaatkan ketiga potensi tersebut, mengasah dan mengembangkannya menjadi ilmu, iman dan amal. Dengan memiliki ketiga hal tersebut maka seseorang dapat digolongkan sebagai orang-orang mukmin.

Potensi keimanan yang pertama adalah hati, maksudnya Ketika seseorang mengaku beriman kepada Allah, maka hatinya harus secara penuh percaya dan menyerahkan dirinya kepada Allah semata-mata. Seperti yang Allah firmankan dalam surat Al Hujurat ayat 14-15, yaitu “… Karena Iman belum masuk ke hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalmu, sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha penyayang. Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudiaan mereka tidak ragu-ragu….”

Potensi keimanan yang kedua adalah lisan, maksudnya keimanan yang dimiliki oleh sesorang di dalam hatinya, memerlukan pengakuan secara langsung bahwa ia adalah benar-benar orang yang beriman kepada Allah. Pengakuan ini kita kenal dengan nama syahadat. Seperti yang tertulis dalam firman Allah, Surat Ali Imran ayat 64 “Katakanlah (Muhammad) Marilah kita menuju pada satu kalimat pegangan yang sama antara kami dan kamu bahwa kamu tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukannya dengan sesuatu pun…”

Potensi keimanan yang ketiga adalah perbuatan. Maksudnya orang-orang yang sudah mentasbihkan dirinya sebagai orang yang beriman harus mampu mewujudkan keimanannya dalam perbuatan, hal ini difirmankan Allah dalam surat An Nahl ayat 97 yaitu “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik….”

Ketiga potensi keimanan tersebut harus secara bersamaan kita miliki, jika salah satunya tidak kita miliki maka kita sudah termasuk golongan orang-orang yang munafiq (In Syaa Allah artikel yang akan datang kita membahas tentang pengolongan orang-orang munafiq). Semoga Allah menghindarkan kita dari golongan orang munafiq.

#TANTANGAN HARI KE 81

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah semakin mantap tausiahnya Bu.

15 May
Balas

Aamiin... makasih yunda...

16 May

Subhanallah yunda...aejuk membacanyaMudah-mudahan kita terhindar dari sifat munafik...

15 May
Balas

Aamiin... makasih Pak

15 May



search

New Post