Risda Zuraida

Risda Zuraida, wanita berdarah Aceh asli, terlahir sebagai anak sulung dari enam bersaudara di Samalanga, pada bulan November 1975. Melewati masa kecilnya dan m...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dejavu Bersama Aliza

Dejavu Bersama Aliza

Sinar matahari mulai meredup, pertanda sang surya akan segera menyusul senja. Sabtu sore itu kami duduk melingkar di rumput Lapangan Blang Padang. Mendiskusikan beberapa hal untuk persiapan kegiatan Pekan Aneuk Aceh Hebat 2017 yang akan dilaksanakan pada hari minggu.

Saya membaca rundown yang telah disusun oleh panitia yang seluruhnya adalah Pengurus Forum Anak Kota Banda Aceh. Susunan acara yang sudah sangat apik. Lengkap dengan durasi waktu dan penanggung jawab.

Terpikir oleh saya untuk mengusulkan satu agenda tambahan. Yaitu konseling gratis bagi anak-anak dan orang tua, yang nanti akan dilakukan oleh kawan-kawan konselor P2TP2A. Anak-anak setuju dengan usulan ini. Sepertinya agenda tambahan ini akan cukup menarik dan akan menambah semarak warna kegiatan Pekan Aneuk Aceh Hebat.

Setelahnya saya coba menyampaikan pada Kak Imay selaku Ketua P2TP2A, dan beliau setuju dengan agenda ini. Tapi sayangnya tidak ada konselor yang bisa bertugas pada hari minggu itu. Maklum karena memang sedang libur akhir tahun, dan rasanya semua orang sudah punya agenda masing-masing. Akhirnya kami putuskan, kegiatan konseling ini nantinya akan diisi oleh saya dan Kak Imay.

Minggu pagi.

Anak-anak yang bertugas sebagai panitia sudah melakukan persiapan tempat untuk pelaksanaan kegiatan. Tak lama kami dihubungi oleh Ajudan Walikota bahwa beliau akan segera menuju ke lokasi. Kami agak kecut karena beberapa komunitas anak yang diundang belum hadir.

Mengingat padatnya kegiatan walikota, acara pun segera dimulai walaupun undangan belum hadir seluruhnya. Alhamdulillah, sambutan walikota sangat positif terhadap inisiatif anak-anak menggagas kegiatan seperti ini. Walikota berharap anak-anak dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mewujudkan Kota Banda Aceh Gemilang. Setelah selesai dengan rangkaian kegiatan formal, kini saatnya satu persatu agenda kegiatan non formal dilaksanakan.

Diawali dengan menyanyikan bersama jingle Forum Anak Nasional. Kemudian dilanjutkan dengan sharing dan berbagi pengalaman oleh beberapa komunitas anak. Diantaranya Duta Lingkungan, Duta Sadar Hukum, Forum Anak Tanah Rencong (FATAR) dan Duta Generasi Berencana.

Ada kejutan diluar dugaan terjadi ketika Bayu yang mewakili FATAR sedang sharing tentang komunitasnya. Tiba-tiba seorang perempuan muda berlari ke arah kami dan ikut duduk bersama anak-anak. Kami semua saling pandang dan bertanya tentang kehadiran perempuan misterius ini. Tubuhnya tinggi semampai dan wajahnya manis. Dia menggunakan terusan bunga-bunga berwarna ungu. Celana jeans yang sedikit terlihat dibawah terusannya serta jilbab dan topi rajut yang juga berwarna ungu.

Selintas perempuan ini terlihat sangat normal. Namun dari gerak tubuh dan ekspresinya sepertinya ada sedikit yang tidak biasa. Terlihat seperti anak berkebutuhan khusus, atau seperti orang dengan gangguan kejiwaan. Karena tingkah lakunya seperti anak-anak dan tidak terkontrol.

Saya memberikan kode pada anak-anak untuk tetap tenang dan membiarkan perempuan itu duduk di sana. Bayu masih melanjutkan sharingnya setelah tadi agak kaget dengan kehadiran tamu tak diundang itu.

Tiba-tiba perempuan ini berdiri, berjalan ke arah Bayu dan mengambil mikrofon dari tangan bayu. Terlihat wajah Bayu sedikit takut. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Bayu dengan terpaksa merelakan mikrofon diambil dari tangannya.

Perempuan ini seperti ingin menjelaskan sesuatu dengan menyebut kata oksigen dan anti oksidan. Awalnya kami bingung dengan tingkah lakunya, tapi kemudian sepakat memberinya apresiasi tepuk tangan. Dia duduk lagi dan mengambil posisi duduk yang berbeda dari tempat sebelumnya. Seakan ingin menyimak apa yang disampaikan Bayu. Tak lama dia bangun lagi dan kembali mengambil mikrofon. Kali ini dia menyanyikan lagu Pelangi-pelangi. Tanpa komando anak-anak ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Setelah selesai bernyanyi, perempuan ini kembali lagi ke barisan anak-anak. Kali ini dia tidak langsung duduk tapi mengatur anak laki-laki dan perempuan untuk duduk bersama kelompoknya masing-masing.Kami semua kembali berpandangan. Bingung dengan kehadiran perempuan ini. Disatu sisi dia cukup menghibur dengan kepolosannya, namun disisi yang lain, apa yang dilakukannya mulai mengganggu ketertiban acara. Apalagi ketika mulai menarik anak-anak, mengatut ulang barisan duduk. Mengambil tas salah satu anak kemudian mengenakan ditubuhnya. Mengambil mikrofon berulang-ulang masih terus dilakukannya. Kasihan anak-anak yang sedang memimpin sesi, bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Kami memutuskan untuk mencoba berkomunikasi dengannya dan berkenalan. Dengan sangat antusias dan ceria, dia menyebutkan namanya Aliza, berasal dari Malaysia. Tempat tinggalnya di Perumnas Tiongkok, sambil terus memegang mikrofon. Hampir semua kami belum pernah mendengar alamat itu ada di Banda Aceh dan sekitarnya. Dari caranya memperkenalkan diri itu, kami semakin yakin ada sesuatu dengan perempuan ini. Kali ini dia tidak lagi mau melepaskan mikrofon. Dia berjalan berkeliling sambil menyanyikan lagu taman kanak-kanak.

Saya dan Kak Imay sepakat untuk mengakhiri aksinya. Meminta kembali mikrofon secara baik-baik. Alhamdulillah Aliza bersedia mengembalikan. Kami mencoba mengalihkan perhatian dengan mengajak Aliza menjauh dari tempat kegiatan. Sambil berjalan kami menggandeng tangannya. Berasa dingin menjalar dari genggaman tangan Aliza. Aliza pun tampak seperti kesulitan bernafas. Dia juga beberapa kali membuang ludah. Asam lambung kambuh katanya, karena kekurangan oksigen.

Kami masih terus mencoba berkomunikasi tentang kehadirannya di Lapangan Blang Padang hari itu. Aliza menjelaskan bahwa dia datang dengan sepeda bersama ummi. Pada hari itu memang ada kegiatan Fun Bike bersama TNI yang dilanjutkan dengan pagelaran musik.

Kami menanyakan di mana umminya, Aliza menjawab tidak tahu. Kami tanya lagi yang mana sepedanya. Dia menunjukkan sebuah sepeda mini berwarna pink dengan keranjang di bagian depan. Aliza segera menuju ke sepeda itu dan setengah memaksa dia mencoba menaiki sepeda itu. Kami tidak yakin itu sepeda Aliza. Jangan-jangan dia hanya asal sebut saja. Gerakannya sangat cepat dan tidak bisa kami halangi. Aliza sudah melaju dengan sepeda pink itu.

Saya segera menghampiri seorang Bapak TNI, bercerita singkat dan meminta tolong untuk menghentikan Aliza. Bapak TNI menyampaikan pada bagian keamanan untuk mengikuti Aliza. Alhamdulillah, Aliza berhasil dihentikan dan sepeda dikembalikan pada tempatnya. Informasi dari Bapak-bapak TNI, Ternyata sudah dua kali Aliza mencoba mengambil sepeda.

Kami minta tolong Bapak TNI untuk membawa Aliza ke bagian medis yang masih bersiaga saat itu. Karena tangannya terasa semakin dingin. Tim media memeriksa Aliza mulai bertanya-tanya tentang Aliza. Kami menceritakan bagaimana awal pertemuan kami dengan Aliza.

Tingkah Aliza membuat orang-orang disekitar tempat pemeriksaan tersenyum. Aliza memohon pada tim medis untuk menginfus dirinya, karena kepalanya pusing. Setelah diperiksa, dicek tekanan darahnya, ternyata kondisi Aliza baik-baik saja.

Tapi Aliza bertahan dan mengatakan bahwa dirinya sakit dan butuh di rawat di rumah sakit. Aktingnya luar biasa. Aliza berpura-pura menjatuhkan tubuhnya seakan tak sadarkan diri. Sementara kelopak matanya bergerak-gerak. Bapak medis TNI berusaha mendudukkan Aliza dan berbicara agak tegas sekarang. Bahwa Aliza tidak boleh bersikap seperti itu. Bukannya mengikuti, Aliza malah melanjutkan aktingnya. Meminta agar dirinya dibawa ke rumah sakit kemudian kembali menjatuhkan tubuhnya dan kini menggerakkan mata hitamnya ke atas.

Seorang tim medis yang lain memberi tahu pada kami untuk tenang, karena Aliza hanya berpura-pura. Walau seperti itu tim medis TNI tidak membiarkan Aliza begitu saja. Mereka kemudian mengajak Aliza berjalan ke arah ambulan dan membawa Aliza ke rumah sakit kesdam.

Salut untuk Bapak-bapak TNI yang punya kepedulian luar biasa. Padahal mereka sedang mengikuti kegiatan yang cukup seru, tapi tetap siap dengan segala kondisi yang terjadi di sana.

Saya dan Kak Imay pun berjalan kembali menyeberangi Lapangan Blang Padang yang luas menuju ke tempat kegiatan. Kami tersenyum dan seakan memikirkan hal yang sama.

Keinginan kami untuk membuka ruang konseling di kegiatan Pekan Aneuk Aceh Hebat, dikejutkan dengan kedatangan Aliza. Tidak tangung-tanggung, kami mendapatkan seorang klien yang istimewa. Kejadian seperti ini bukan hanya sekali, tapi sudah terjadi berulang kali. Entah kenpa kami berdua sangat dekat dengan hal-hal seperti ini. Kami dihadapkan pada situasi dimana ada perempuan atau anak yang butuh penangangan di saat kami berada di suatu tempat.

Serasa dejavu, saya pun kembali teringat pada kejadian setahun yang lalu. Ketika itu menjadi korban seorang mahasiswa fakultas seni yang sedang akting menjadi orang kesurupan. Disaat itu saya dan teman-teman sedang berkegiatan di tempat yang sama. Kami sukses tertipu dengan akting keren sang mahasiswa. Dia berhasil membuat kami semua kalang kabut dengan aksinya. Yang ternyata sedang ujian praktek mata kuliah seni peran. Aaarrhh, kalau ingat peristiwa itu lagi ada rasa kesal dan kocak. Karena jadi korban akting. Serasa sedang ada di program TV super trap. Kisah itu saya posting di FB saya setahun lalu. Bisa dibaca ulang ditautan ini http://bit.ly/2Ckrj4h

Masya Allah….warna warni kehidupan yang mengiringi banyak kejutan. Kemarin kami tersuguhkan dengan keunikan Aliza. Yang kami pun belum tahu secara utuh sisi kehidupannya. Semoga saat ini Aliza mendapatkan penanganan yang baik dan segera berkumpul kembali dengan keluarganya.

Salam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post