Sejak tugas pertama dari Kelas Pelatihan SAGUSABU, ketika peserta diminta untuk memposting tulisan di Gurusiana.id, aku mulai mengikuti beberapa tulisan renyah bergizi milik para guru.

Berselancar di Gurusiana.id, aku serasa terjebak di dalam pusaran atmosfir dengan semangat dan energi positif tak berbatas.

Tak bisa ku pungkiri, energi Gurusiana.id telah menjangkiti semangatku untuk turut berbagi kisah dalam untaian kalimat di sana.

Aku merasa menemukan sebuah rumah baru yang membuatku sangat nyaman. Rumah baru yang menyebabkan aku kecanduan untuk ikut menumpahkan aksara di dalamnya. Pesonanya mengalihkan perhatianku, hampir mengalahkan media sosial sekelas facebook dan instagram. Aku merasa diriku seperti orang kebanyakan konsumsi micin.

Setelah tugas pertama itu, aku benar-benar tergoda untuk menulis lagi dan lagi. Virusnya menyebar di dalam aliran darah, gejolaknya terasa di sekujur tubuh.

Jadi salahnya apa? Kecanduan menulis itu bagus kan?

Ya, memang tidak ada yang salah, justru pengaruhnya semakin positif.

Yang jadi masalah itu, mestinya saat ini aku fokus untuk menyelesaikan naskah buku. Hampir satu minggu berlalu dari empat minggu yang aku punya, progres menulis buku masih sangat lambat.

Sementara apa yang terjadi kini? aku gagal fokus! Gurusiana telah menyita perhatian dan mengalihkan konsentrasi ku dari naskah buku. Aku malah ketagihan membuat tulisan untuk Gurusiana. Belum selesai satu tulisan, ide yang baru sudah muncul lagi.

Duhai gurusiana, bagaimanakah nasib naskah buku ku, jika pesona mu itu terus mengusik ku.

******

Jumu'ah Mubarakah, semangat menjemput keberkahan Hari Jum'at.