Riska cahyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lain dimulut lain dihati (part 1)

Bukan hal aneh lagi kita menjumpai manusia seperti ini. Berteman hanya mengharapkan imbalan. Akan jarang kita temukan pertemanan yang ikhlas karna saling membutuhkan. Salah memilih teman malah kita yang akan celaka nantinya.

Sudah lebih dari 6 tahun Anita, Dewi, dan Meri bersahabat. Sejak mereka duduk dibangku SMP hingga kini mereka akan menamatkan SMA di salah satu sekolah Negeri di Pekanbaru. Tak ada rahasia diantara mereka, bahkan sudah seperti keluarga. Orang tua mereka pun tau dan mengizinkan mereka melakukan aktivitas bersama.

Hingga menjelang Ujian Sekolah, persahabatan mereka diuji dengan seorang pemain basket incaran seluruh anak putri di Sekolah yang menyukai Meri. Dewi yang ternyata menyukai Ryan secara diam-diam juga tak mampu menyimpan ketidak sukaannya pada Meri. Maka jadilah Anita sebagai penengah diantara sahabatnya Meri dan Dewi. Akibat seringnya Meri jalan dengan Ryan membuat mereka jarang menghabiskan waktu bersama. Mereka tidak lagi belajar bersama seperti biasanya apalagi nongkrong menghabiskan waktu sepulang Sekolah.

Dikarenakan Meri yang sedang kasmaran, ia tak lagi mempedulikan perasaan sahabatnya. Kini ada Ryan yang menemaninya melakukan kegiatan yang biasanya ia lakukan bersama sahabatnya. Tentu saja ini membuat renggang persahabatan mereka ditambah api cemburu Dewi yang tidak terima diacuhkan oleh sahabatnya sendiri. Tanpa sepengetahuan Meri dan Anita, ia membuat rencana jahat ingin mengurung Meri di kamar mandi Sekolah. Biasanya setelah sepulang sekolah Meri akan mengganti bajunya dikamar mandi, saat itulah Dewi akan melancarkan rencana jahatnya. Waktu yang ditunggu akhirnya tiba, saat meri masuk ke kamar mandi diam-diam Dewi mengunci pintu dari luar. Kunci yang biasanya dipegang oleh penjaga sekolah entah dari mana bisa ditangan Dewi. Hampir 1 jam Meri berteriak meminta tolong, tapi dikarenakan letak kamar mandi yang ada diujung sekolah ditambah waktu pulang sudah lewat hal ini membutuhkan waktu keberadaan Meri. Bapak penjaga sekolah pun kewalahan mencari kunci kamar mandi perempuan yang tidak ada ditempat biasanya. Dari kejauhan terlihat Dewi tersenyum puas karna dapat melampiaskan amarahnya.

Malamnya, Dewi menelfon Meri menanyakan kabar yang sudah merebak dari tadi sore. Seolah-olah peduli Dewi menanyakan keadaan Meri, namun dari ujung telfon tersungging senyum lebar tanda puas ketika suara Meri bergetar menceritakan kejadian di Sekolah sore tadi. Ya, Meri tak menyangka dalangnya adalah sahabatnya sendiri. Berurai air mata ia menceritakan ketakutannya terkunci dikamar mandi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post