"Kau begitu sempurna

Dimataku kau begitu indah"

Penggalan Andra n the Back Bone menemaniku pagi ini membuka semangat baru yang mendayu-dayu. Adakah manusia yang sempurna? Adakah ukuran sempurna Andra sama denganku? Pertannyaan yang melintas begitu saja menarik otak ku kritis diawal pagi.

Bila sempurnanya Andra mengenai keindahan saja, tentulah ini belum mencakup semua lingkup kehidupan. Ada sehat sebelum sakit, ada muda sebelum tua, ada kaya sebelum miskin, dan masih ada keadaan yang lainnya dalam perjalanan kita didunia. Lalu cukupkah Andra merasakan sempurnya? Dalam dunia cintanya mungkin lebih, tapi belum tentu di sisi yang lainnya Andra juga merasakan hal yang sama.

Oh Andra, begitu mudahnya aku terkontaminasi dengan musik yang disungguhkan. Melenakan hingga akhir bait lagumu. Sejenak menentramkan hati dengan sanjungan dari kaum Adam. Tersadar ku lihat jarum jam sudah tak ingin bersahabat lagi, aku terlambat.

Bergegas ku raih tas dan melajukan kendraanku kesekolah. Sudah ada beberapa siswa yang menunggu didepan pintu pagar Sekolah. Fix, ini akan dibuka jam 07.30. Akhirnya aku parkir di kantin depen Sekolah, sambil memesan sarapan kembali kubunyikan lagu sempurna. Namun bedanya, kali ini aku tak lagi menikmatinya. Dalam setiap baitnya aku selalu menjawab dengan kenyataan yang ku alami pagi ini. Ah dunia, fana yang melenakan hingga terbuai dan melupakan. Astagfirullahal adzim...

#nobodyisperfect