Riska Mutiara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SI NYAI MASAK BARENG

Si Nyai dan si Ujang ngobrol berdua di ruang tamu sore itu sambil nonton TV. Hujan rintik rintik menambah dingin suasana dan menggelitik lambung yang ingin selalu diisi cemilan.

" Mah ini nilai uts aku!", seru ujang sambil ngasih beberapa lembar hasil UTS nya.

" Alhamdulillah jang, coba liat mamah!"

" Aduhhh ini nilainya meni baragus ginih atuh jang, paling besar cuman 73 hadeuuh jang jang!" nyai ketawa sambil buka lembaran demi lembaran hasil UTS ujang.

" Da kamu mah meni rajin ngapalkeun tuda jang " nyai nyindir ujang sambil buka buka soal soal UTS nya.

" euleuh euleuh ieu soal, teu salah gituh ya, meni susah gini gening ya pelajaran kelas 2 SD jaman sekarang mah". nyai garuk garuk kepala walau tidak gatal.

" iya mah, soalnya susah ya ". Bela Ujang.

" Ya udah jang ga apa apa, nanti mah UAS harus bener bener belajarnya yah". Nasehat Nyai ka Ujang.

Si ujang pun diam sambil nonton TV.

Saat magrib tiba si Akang pun pulang, dan mereka bertiga sholat magrib berjamaah.

Selesai sholat magrib Akang bertanya:

" Nyi, masak apa hari ini ? , laper yeuh "

Nyai : " hehe belum masak kang, kita masak tahu jejek yu ah"

Akang : " hayu atuh"

Akang dan Nyai pun ke dapur, diikutin Ujang yang borangan. Nyai numbuk tahu, ngiris bawang, akang nyalain kompor. Cetrek cetrek, kompor pun nyala kemudian mati.

" yaahh, gas nya abis deh.Hmmm meni komplit deh dah laper kieu tèh" akang menggerutu. Terpaksa magrib magrib akang keluar lagi nyari gas, maklum di kampungmah nyari gas tèh susah.

Tak lama kemudian akang kembali ngajinjing ( membawa )gas.

" Alhamdulillah, aya gening kang! dari mana ada gas?" tanya nyai ke akang.

" Dari pak Timan nyi." jawab akang.

Selang beberapa menit Ujang dan Akang anteng di dapur sambil ngobrol, nyai terharu melihatnya dan merasa dosa ama ujang karena tadi sudah ngetawain dan baeud( marah ) sama hasil UTS Ujang. Tanpa di suruh ujang nyuci piring dengan semangat menemani ayahnya di dapur.

" Masyaallah, sholehnya anak mamah. Makasih ya jang". Ucap si Nyai ke Ujang kemudian membelai rambutnya dan bergumam dalam hatinya : " Maafkan mamah ujang. Mamah berdosa sekali pada ujang, karena tadi sore mamah udah judes ama ujang".

" Biar besok pagi mamah ga cape beres beres." Balas Ujang.

Ada keharuan yang tidak bisa Nyai tahan, Nyai menyadari bahwa tidak semua anak dilahirkan dengan kecerdasan intelektual, namun Allah memberikan kepadanya kepekaan rasa yang luar biasa.

Mainan yang cepet rusak karena di pakai bersama teman temannya, uang jajan yang cepat habis karena jajan bareng bersama sahabatnya. Selalu minta uang receh jika ada kotak amal yang dilihatnya. " Nikmat mana lagi yang harus kudustakan!, jika bukan karena ijinMU ya Robb." Nyai bergumam.

Nyai hanya bisa berdo'a semoga Ujang kelak menjadi anak sholeh dan diberikan kekuatan untuk menghadapi semua rintangan dan ujian nyata dalam hidupnya. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post