Si Kecil Berkompetisi ? Dukung Saja !
Day of super fun, Sabtu 23 Februari 2019 anak saya si Kembar Kaio dan Kailah mengawali bangun pagi mereka dengan penuh semangat. Bukan tanpa alasan keceriaan dan mood antusias mereka bangun pagi di hari Sabtu. Mereka akan mengikuti lomba mewarnai di Mall BG Junction yang berjarak 4,5 km dari rumah. Sehari sebelumnya mereka sudah sangat bersemangat mempersiapkan diri. Persiapan Kaio dan Kailah lebih bersifat jasmani ketimbang teknis atau peralatan gambar, maklum mereka sedang batuk-pilek sehingga memastikan diri esok hari bisa fit lebih urgent dibanding hal lainnya. Tidur siang dan makan teratur 3 kali sehari menjadi agenda persiapan penting bagi mereka.
Usai makan pagi, Kaio mengajak Kailah mempersiapkan krayon dan meja lipat yang akan dibawa ke tempat lomba. Adik mereka, si kecil Zaskia tidak kalah sibuknya mempersiapkan diri, mulai dari memilih baju, kerudung dan tas...wah situasinya seolah-olah Zaskia yang akan ikut lomba 😆. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 tepat, kami sekeluarga telah siap di teras rumah menunggu taksi online yang sudah dipesan ayah. Perjalanan dari rumah ke lokasi lomba akan ditempuh kurang lebih 30 menit, itu sudah terhitung durasi macetnya.
Selama perjalanan Kaio dan Kailah tidak terdengar bercanda atau berdiskusi. Mereka tampak mengamati jalanan padat yang kami lewati, sesekali taksi berhenti lama di traffic Light dan Zaskia asyik berceloteh bertanya tentang berbagai hal yang kadang membuat kedua kakaknya lelah menjawab. Saya bersyukur Kaio dan Kailah tidak tampak bosan ataupun mengantuk. Sempat terbersit tanya dibenak saya, bagaimana perasaan mereka saat ini ? Maklum sudah lama mereka tidak mengikuti lomba mewarnai. Sehingga saya merasa ada kekhawatiran jika pada akhirnya ada aksi mogok terutama dari Kaio. Pada dua lomba sebelumnya baik Kaio maupun Kailah belum pernah memperoleh juara. Biasanya saat lomba, Kailah yang selalu selesai mewarnai lebih dulu daripada Kaio. Hal inilah yang membuat saya khawatir, meskipun mereka bersaudara kembar namun suasana kompetisi diantara anak kembar saya sangat kuat.
Lomba mewarnai dimulai tepat 20 menit setelah kami tiba di lokasi. Kaio dan Kailah mengikuti lomba kategori usia 6-7 tahun. Suasana di tempat lomba sangat ramai dengan interaksi antara anak dengan orang tua dan anak dengan gurunya. Saya perhatikan banyak guru dari TK/KB yang mendampingi anak-anak bimbingannya sekaligus orang tua/ walimurid turut serta bersama mereka. Saya dan suami mengambil tempat di luar area lomba segera setelah panitia mengumumkan bahwa orang tua dan guru tidak boleh berada di dalam area lomba. Seketika itu saya tidak henti-hentinya melempar senyum kepada Kaio dan Kailah, sebenarnya senyum itu saya pakai untuk menekan rasa was-was. Saya khawatir jika tiba-tiba salah satunya akan mogok tidak mau melanjutkan lomba. Namun 15 menit setelah lomba dimulai, kekhawatiran saya berkurang. Kali ini saya amati si kembar lebih tenang dan antusiasmenya lebih stabil ketimbang ketika mereka ikut lomba mewarnai tahun lalu. Adakalanya sesekali mereka berdua masih sering menengok ke area luar lomba untuk memastikan bahwa saya atau ayahnya masih berada di tempat kami memantau mereka.
Sementara itu, si kecil Zaskia sibuk bermain di play ground indoor yang letaknya bersebelahan dengan area lomba. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi kami berdua sebagai orang tua yang harus membagi perhatian dan pemantauan di waktu yang sama. Tempat bermain tersebut cukup nyaman dan aman bagi saya. Biaya tiketnya pun relatif murah, Rp. 35.000,- untuk durasi bermain sepuasnya. Di dalamnya terdapat mainan yang beragam mulai dari yang bersifat mengasah motorik halus maupun motorik kasar. Namun diantara banyak mainan itu, mandi bola adalah yang paling digemari oleh Zaskia. Fasilitas lain yang tersedia yaitu sofa bagi orangtua atau pengasuh yang mengawasi anak selama bermain.
Setelah 1 jam 15 berlalu, Kailah tampak menyerahkan hasil mewarnainya ke meja juri. Kaio tampak masih fokus mewarnai gambarnya. Saat kembali ke tempat duduknya saya hampiri Kailah “Kak, kenapa tadi warnanya ga diblok sayang” tanya saya. “Aku lelah, capek buk” jawab Kailah sambil memakan snack dari sponsor lomba. Mendengar jawaban itu saya merespon “Hoo Ok” sambil melirik Kaio. Sungguh saat itu saya khawatir Kaio akan mogok karena adiknya sudah selesai lebih dulu, namun kali ini saya sungguh heran sikap Kaio tetap tenang dan fokus mewarnai gambarnya. 15 menit sebelum waktu habis, Kaio sudah mengumpulkan gambarnya. Jika dilihat dari kualitas mewarnai Kaio lebih rapi dan bergradasi dibanding adiknya.
Sebenarnya poin utama bagi kami sebagai orang tua dalam lomba ini bukanlah predikat menang akan tetapi melihat sejauh mana kemampuan dan sikap anak-anak kami dalam menghadapi situasi kompetitif dengan sebaya yang sekaligus memperlihatkan ketangguhan mereka menuntaskan tantangan. Saya teringat pendapat Erik Erikson seorang pakar teori belajar psikososial yang mengemukakan bahwa anak di usia 5-12 tahun perlu menunjukkan kompetensi spesifik yang dihargai oleh masyarakat dan mulai mengembangkan rasa bangga pada pencapaian mereka. Sehingga sebagai orang tua, saya harus memberi respon positif yang bersifat memotivasi anak kami untuk mencapai potensi terbaiknya. Kami tidak pernah menuntut mereka untuk menang. Kami menuntut mereka untuk semangat menuntaskan tantangan. Bagi kami yang terpenting adalah proses yang harus dilalui bukan mengacu pada hasil yang akan diperoleh.
Waktu telah menunjukkan pukul 14.00 wib, saya amati Kailah sudah tampak lelah meskipun Kaio masih asyik melihat pertunjukkan sulap yang disajikan panitia. Suami saya pun beranjak dari tempat duduknya dan memberi komando kepada kami untuk bersiap pulang. Sesaat bersiap akan melangkah meninggalkan area lomba, panitia mengumumkan juara harapan 2 lomba mewarnai diraih oleh Kailah. Wah, seketika kami kaget dan tidak percaya. Suami saya segera menuntun Kailah kembali ke area lomba. Saya mulai cemas dengan Kaio, “dia pasti sedih” pikir saya. Setelah Kailah berada di atas panggung, saatnya panitia mengumumkan juara 1,2 dan 3. Kaio dan suami saya menunggu di bawah panggung sesekali suami saya menyemangati Kaio agar tidak kecewa. Betapa terkejutnya kami ketika panitia mengumumkan yang meraih juara 1 lomba mewarnai adalah Kaio. Seketika itu juga saya terharu, situasi ini benar-benar di luar perkiraan kami. Akhirnya kami pulang penuh rasa bahagia tidak terkecuali Zaskia yang turut merasakan kebahagian ayah, ibu dan kedua kakaknya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar