Berawal dari kisah lempar penghapus ke wajahnya menjadikan kita dekat .

Saat itu kita masih duduk dibangku putih biru , masih dengan banyak kepolosan masing-masing.

Aku dan dia duduk satu kelas namun aku enggan untuk kenal dengannya ,pasalnya dia dekat dengan salah satu teman perempuanku dan aku tidak mau terjadi hal aneh, karena kau tau kan perempuan diusia SMP sangat sensitif akan hal itu, aku tidak mau terjadi hal aneh yang tak diinginkan.

Yang aku tau, dulu dia adalah laki laki yang suka tebar pesona,agak sombong ,suka bersajak dan aku akui sajak yang dia tulis cukup sampai kehati siapapun yang membacanya. Wajar jika dia suka tebar pesona bukan ?

Kita saling kenal sejak insiden dia dilempar penghapus oleh teman perempuanku itu, saat itu sedang ada pertengkaran antara dia dan teman perempuanku ini,entah sebab apa.

Sejak itu diri ini merasa kasihan,dan ingin lebih kenal dalam dengan dia,dan dengan mudah aku mulai mengenalnya . Ternyata dia bukanlah tipe orang yang aku sebutkan tadi , dia cukup baik dalam semua hal, dan perihal sajak yang dia buat itu benar bagus nan indah , dia seperti penulis fiersa besari kataku.

Kita semakin dekat sampai menjalin sebuah persahabatn yang cukup lama , 5 tahun sampai saat ini. Namun jarak memisahkan kita semenjak aku dan dia lulus SMP , dia melanjutkan sekolah di Jakarta sampai saat ini, dan aku yang sekarang tinggal di Cikarang .

Banyak kisah haru dan kebahagiaan serta kenangan yang telah aku dan dia lalui bersama, dan saat ini aku sangat merindukan kebersamaan itu. Jangan salah sangka, kita berteman dan tahu diri akan batasan berteman kita.

Aku mendukung apa yang akan dia kejar dimasa depan begitupun sebaliknya.

Tujuh kata yang aku ingat sebelum kita saling mengejar mimpi “ Raih yang kamu citakan,aku selalu dibelakangmu “ .

Semoga kita bisa bertemu tanpa harus menunggu momen undangan reuni lagi, salam rindu.

Jangan lupa tersenyum hari ini ,,

#KisahnyaUlihariini