Perseteruan Anak dengan Ayah
Teringat 3 tahun yang lalu, saat penerimaan rapor, saat itu si bungsu masih duduk di kelas 1 SD. Di semester satu dia berada diperingkat 10 dari 35 siswa lainnya, kemudian semester dua berubah menjadi peringkat 7. Dasar si Ayah yang suka gemas menggoda anaknya , sepulang dari mengambil rapor dengan nada yang serius mengatakan pada si bungsu rangkingnya turun. Beberapa saat kemudian dia protes pada ayahnya dengan mengatakan bahwa rangkingnya naik bukan turun. Ayahnya balik bertanya angka 10 ke 7 naik atau turun. Kalau dari 10 menjadi 11, 12 dan seterusnya berarti naik, sedangkan dari 10 ke 9, 8 dan seterusnya menurun. Alhasil si bungsu menjadi bingung dan karena tidak dapat menjelaskan maka perdebatan diakhiri dengan tangisan si bungsu. Anehnya orang tua dan kakaknya tertawa, senang di atas penderitaan si kecil, hehe…
Berikutnya hingga kelas 4 semester 1 rangking si bungsu tetap peringkat 7, hingga semester 2 ini peringkatnya berubah menjadi urutan nomor 4. Perseteruan seperti 3 tahun lalu terulang kembali, si ayah menggoda seperti yang terjadi 3 tahun lalu. Namun si bungsu dengan penuh semangat menjelaskan bahwa peringkatnya naik. Si ayah menanyakan balik apakah angka 7 ke 4 mengalami kenaikan? Untuk ini sibungsu tidak dapat menjawab, namun menjelaskan satu persatu nilai mata pelajarannya mengalami kenaikan. Jadi dia menyimpulkan bahwa peringkatnya naik. Tentu si ayah masih tetap menggoda dengan mengulang-ulang pernyataannya bahwa dari 7 ke 4 mengalami penurunan. Seperti biasanya perseteruan berlangsung alot tanpa ada pemenang.
Bahkan, keesokan harinya ketika abang sepupunya datang ke rumah, dia mencoba mencari tau kebenaran dengan menjelaskan perdebatannya dengan ayah. Dan si abang pun menjawab persis seperti si ayah. Akhirnya si kecil menyerah dalam memberikan penjelasan, dengan diakhiri pernyataan, agar abangnya dengan ayahnya harus banyak belajar. Berbeda dengan 3 tahun yang lalu, kali ini si kecil sudah mampu memberi penjelasan rangkingnya naik dan tidak menangis lagi, hehe….
Sekian dan terimakasih.
#Tantanganmenuliske64
#22Juni2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Oke, belajar menjadi orang tua yang menggali potensi anak
trksh bunda
Kereen dan lucu ceritanya..memang si kecil.makin cerdas..selamat yaa Etis
Trksh bu
Udah pinter ya kalau rangking naik, pasti naik kelas. Salam.literasi
haha
Mantapp....bu
trksh bu
Mantab Bu Risma...Skrg gadis nya udah pinter
trksh bu
Mantab Bu Risma...Skrg gadis nya udah pinter
Mantab Bu Risma...Skrg gadis nya udah pinter
Ada pengendalian emosional dan nalarnya udah mulai berfungsi dg baik.selamat ya etris.
trksh umi..mantap ulasannya
Mantap Bu.... anaknya sudah semakin cerdas....
trksh pak