Rismalasari

Penulis bernama lengkap Hj,.Rismalasari,S.Pd.MM yang dilahirkan di Bandung adalah seorang Kepala Sekolah Penggerak angkatan 1 yang saat ini bertugas di SMP Nege...

Selengkapnya
Navigasi Web
 Rekor Muri Antologi  Karmina 1500 Penulis (990)
Koleksi

Rekor Muri Antologi Karmina 1500 Penulis (990)

Rekor Muri Antologi Karmina 1500 Penulis

Oleh Rismalasari

Rekor MURI Penulisan Buku Antologi Karmina 2024: Membangun Kebersamaan Lewat Puisi Pendek

Tahun 2024 menjadi momen yang tak terlupakan dalam sejarah sastra Asia Tenggara. Sebanyak 1500 penulis dari negara-negara ASEAN berhasil mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk penulisan buku antologi puisi karmina, salah satu bentuk puisi pendek khas Indonesia. Antologi ini tidak hanya menjadi simbol kebangkitan sastra tradisional, tetapi juga memperlihatkan kekuatan kolaborasi lintas negara dan budaya. Prestasi ini membuktikan bahwa kesenian, khususnya puisi, masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat modern.

Karmina, sebagai jenis puisi yang mirip dengan pantun tetapi memiliki bentuk yang lebih singkat dan padat, memang terkesan sederhana. Namun, kekuatan karmina justru terletak pada keterbatasannya, yang memaksa penulis untuk menyampaikan pesan mendalam hanya dalam dua baris. Mengumpulkan 1500 penulis ASEAN untuk menulis bersama dalam bentuk karmina bukanlah perkara mudah, tetapi berhasilnya proyek ini menjadi bukti bahwa sastra bisa menjadi jembatan antarbudaya dan mempererat persaudaraan di kawasan ini.

Perasaan Para Penulis: Antara Bangga dan Haru

Bagi sebagian besar penulis yang terlibat, perasaan bangga tak terelakkan. Berpartisipasi dalam proyek ambisius ini memberikan kebahagiaan tersendiri karena mereka bisa menjadi bagian dari sejarah. Berbagai latar belakang, mulai dari sastrawan profesional hingga penulis pemula, terlibat dalam penulisan antologi ini. Tidak hanya kebanggaan karena terlibat dalam penciptaan rekor, para penulis juga merasa haru karena puisi-puisi pendek ini mewakili keanekaragaman ASEAN yang luar biasa.

Banyak dari penulis tersebut melihat partisipasi mereka sebagai kesempatan untuk mengangkat budaya dan bahasa lokal melalui karmina. Melalui dua baris singkat, mereka berhasil merangkum pengalaman, harapan, bahkan kritik sosial, mencerminkan kehidupan di negara-negara asal mereka. Karya-karya ini menjadi media untuk mengenal satu sama lain lebih dekat, melintasi batas geografis dan politik yang sering kali memisahkan negara-negara ASEAN.

Harapan untuk Masa Depan Sastra ASEAN

Proyek monumental ini bukan sekadar perayaan sastra, tetapi juga awal dari kebangkitan literasi di kawasan ASEAN. Melalui rekor MURI ini, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik pada puisi, khususnya bentuk tradisional seperti karmina. Semakin banyak kolaborasi serupa diharapkan bisa terjadi, menghubungkan penulis-penulis lintas generasi, profesi, dan negara.

Selain itu, ada harapan besar bahwa karya ini bisa menjadi inspirasi untuk melahirkan lebih banyak proyek sastra lintas negara di ASEAN. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya sastra, tetapi juga memperkuat hubungan antarbangsa di ASEAN. Sastra, dengan segala kesederhanaannya, memiliki kekuatan untuk menyatukan, menyembuhkan, dan membawa harapan. Dalam antologi karmina ini, kita melihat bagaimana 1500 suara dari berbagai sudut Asia Tenggara bisa menyatu dalam harmoni yang indah.

Rekor MURI ini juga membawa harapan agar sastra tradisional yang selama ini mungkin terlupakan, seperti karmina, kembali diapresiasi dan dipelajari, khususnya oleh generasi muda. Dengan langkah ini, tradisi kesusastraan kita tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang seiring dengan kemajuan zaman.

Rekor penulisan antologi karmina oleh 1500 penulis ASEAN ini adalah sebuah pencapaian besar, bukan hanya karena jumlahnya yang fantastis, tetapi juga karena pesan yang terkandung di dalamnya. Melalui puisi-puisi pendek ini, kita bisa melihat bahwa meskipun berbeda negara, bahasa, dan budaya, masih ada rasa kebersamaan yang bisa dibangun melalui sastra. Harapannya, prestasi ini menjadi pendorong bagi lebih banyak kolaborasi lintas negara di masa depan, khususnya dalam bidang sastra dan budaya. Sastra ASEAN telah menunjukkan bahwa ia mampu menyatukan banyak hati, dan ini baru permulaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih admin

15 Sep
Balas

Mantap, Bu. Selamat atas prestasinya. Lanjuut.... Salam sukses.

15 Sep
Balas

terima kasih

15 Sep

Luar biasa. Giat yang sangat keren. Sukses selalu, Bunda sayang.

16 Sep
Balas



search

New Post