Rismalasari

Penulis bernama lengkap Hj,.Rismalasari,S.Pd.MM yang dilahirkan di Bandung adalah seorang Kepala Sekolah Penggerak angkatan 1 yang saat ini bertugas di SMP Nege...

Selengkapnya
Navigasi Web
Benteng  Fort Rotterdam Makassar  dari Masa ke Masa (1228)
Koleksi

Benteng Fort Rotterdam Makassar dari Masa ke Masa (1228)

Benteng Fort Rotterdam: Jejak Sejarah di Jantung Makassar

oleh Rismalasari

Di pesisir barat Kota Makassar, berdiri kokoh sebuah benteng tua yang telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah Sulawesi Selatan. Benteng Fort Rotterdam, dengan arsitekturnya yang khas dan nilai historisnya yang tinggi, bukan hanya menjadi simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga potensi besar sebagai destinasi wisata budaya yang berkelas dunia.

Dari Benteng Ujung Pandang ke Fort Rotterdam**

Benteng ini awalnya dibangun oleh Kerajaan Gowa pada abad ke-17 dengan nama **Benteng Ujung Pandang**. Dibuat dari batu kapur dan tanah liat, benteng ini menjadi pusat pertahanan kerajaan Gowa melawan penjajahan Belanda. Namun, setelah kekalahan Sultan Hasanuddin dari VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) dalam Perjanjian Bongaya tahun 1667, benteng ini diserahkan kepada Belanda dan kemudian direnovasi menjadi lebih modern dengan gaya arsitektur Eropa.

VOC mengubah namanya menjadi **Fort Rotterdam**, diambil dari kota asal Gubernur Jenderal Cornelis Speelman yang memimpin penaklukan Makassar. Sejak saat itu, benteng ini menjadi pusat pemerintahan dan militer Belanda di Sulawesi. Bahkan, tokoh besar seperti **Pangeran Diponegoro** pernah ditahan di benteng ini selama pengasingannya hingga wafat tahun 1855.

Masa Kolonial hingga Kemerdekaan**

Selama era kolonial, Fort Rotterdam tetap menjadi pusat administrasi dan militer Belanda di wilayah timur Indonesia. Setelah kemerdekaan, benteng ini sempat terbengkalai dan tidak terawat. Namun, pada tahun 1970-an, pemerintah Indonesia mulai merenovasi dan menjadikannya sebagai situs bersejarah dan pusat kebudayaan.

Kini, bangunan-bangunan di dalam benteng digunakan sebagai museum, ruang pertunjukan seni, dan kegiatan kebudayaan lainnya. Keunikan bangunan Inovasi Pemerintah Daerah: Menghidupkan Kembali Denyut Wisata Budaya

Meskipun Fort Rotterdam memiliki nilai sejarah yang tinggi, kunjungan wisatawan masih belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dari pemerintah daerah untuk menjadikannya destinasi unggulan. Berikut beberapa gagasan:

1. **Digitalisasi dan Teknologi Interaktif**

Mengembangkan aplikasi wisata berbasis augmented reality (AR) atau QR code di tiap bangunan untuk memberikan informasi sejarah interaktif dalam berbagai bahasa. Wisatawan bisa “bertemu” tokoh sejarah seperti Sultan Hasanuddin atau Pangeran Diponegoro secara virtual.

2. **Festival Budaya Tahunan**

Mengadakan *Festival Fort Rotterdam* tahunan yang menggabungkan pertunjukan seni tradisional, kuliner lokal, pameran sejarah, dan parade kostum prajurit Gowa dan VOC. Ini bisa menarik wisatawan lokal dan mancanegara.

3. **Wisata Malam Bertema Sejarah**

Membuka Fort Rotterdam pada malam hari dengan pencahayaan artistik dan pemandu wisata kostum masa kolonial. Program *Night at the Fort* ini bisa dikombinasikan dengan pertunjukan teatrikal sejarah.

4. **Kolaborasi dengan Influencer dan Konten Kreator**

Menggandeng kreator lokal dan nasional untuk membuat konten digital tentang Fort Rotterdam di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Kampanye digital ini penting untuk menjangkau generasi muda.

5. **Revitalisasi Area Sekitar**

Menata kawasan sekitar benteng agar lebih ramah pejalan kaki, menyediakan pusat oleh-oleh UMKM lokal, kafe tematik sejarah, serta ruang terbuka hijau untuk bersantai sambil menikmati suasana kolonial.

Benteng Fort Rotterdam bukan hanya tumpukan batu tua yang diam dalam sejarah. Ia adalah warisan identitas bangsa yang jika dikelola dengan inovatif, mampu menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Dengan sentuhan teknologi, kreativitas, dan kolaborasi, Fort Rotterdam bisa bangkit sebagai magnet wisata budaya kelas dunia di jantung Makassar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih admin

15 May
Balas



search

New Post