Kehilangan Mata Angin (814)
Kehilangan Mata Angin
Karya Rismalasari
Negeri yang kehilangan mata angin,
Demokrasi terjun bebas tanpa belas kasihan.
Pelanggaran etis dan hukum jadi panglima,
Negeri ini terombang-ambing tanpa arah.
Ke mana arah kapal ini akan berlayar?
Di lautan gelap tanpa bintang yang menuntun.
Rakyat terdampar di tengah badai,
Menanti keajaiban dan tanda dari Tuhan.
Namun, di antara gelap ada sinar,
Harapan yang tetap menyala dalam dada.
Berkibarlah bendera kebenaran dan keadilan,
Akankah bisa berlayar menuju keadilan dan Kemakmuran ?
( Bogor , 21 Maret 2024 )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih admin
Mantul... semoga indonesia aman sentosa...
Keren puisinya, sukses selalu Bu Risma.
Terima kasih
Smga Tuhan menuntun kt semua ke jln benar. Terlebih lg unt para penguasa ya, bund.
Ya bu terima kasih
Mantap puisinya. Semoga esok membawa keberkahan. Aamiin.
Terima kasih
Pilihan diksi yang luar biasa
Terima kasih
Sama sama