Rismalasari

Penulis bernama lengkap Hj,.Rismalasari,S.Pd.MM yang dilahirkan di Bandung adalah seorang Kepala Sekolah Penggerak angkatan 1 yang saat ini bertugas di SMP Nege...

Selengkapnya
Navigasi Web
KISAH TAMAN MAKAM PAHLAWAN SYUHADA JASINGA ( T365H13)
Koleksi

KISAH TAMAN MAKAM PAHLAWAN SYUHADA JASINGA ( T365H13)

KISAH TAMAN MAKAM PAHLAWAN SYUHADA JASINGA ( T365H13)

Oleh Rismalasari

Taman Makam Pahlawan Syuhada Jasinga berlokasi di Jl. Makam Pahlawan, Blok Cidangiang, Kelurahan Jasinga Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.

Ketika penulis beserta rombongan ekspedisi mewawancarai Bapak camat terkait Taman makan pahlawan Syuhada. Beliau menjelaskan bahwa

Area ini merupakan tanah hibah dari Alm, Bpk. Asep Mujtaba (Mbah Asep) yang pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) di Distrik Jasinga, yang kemudian menjabat sebagai wedana jasinga pada awal tahun 1946 menggantikan KH Abdul Muhyi (Parung Sapi) yang telah wafat.

Para pahlawan yang dimakamkan di area TMP Syuhada adalah para putra Jasinga yang gugur dalam pertempuran melawan tentara sekutu.

Dalam sejarahnya diceritakan bahwa pada tanggal 6 Desember 1945, terjadi perang antara pasukan sekutu dengan pasukan pemuda yang tergabung dalam Pasukan Sabilillah di Loji Sindang Barang. Pasukan ini merupakan gabungan dari para pemuda yang berasal dari beberapa daerah yaitu: Rangkasbitung, Jasinga, Cigudeg dan Darmaga.

Pada saat itu para Pejuang Sabilillah yang dipimpin oleh KH.Mukri dan KH. Mad Ali dari Koleang sedang beristirahat di Gedung Polmak untuk menunggu waktu malam sambil mengatur siasat penyerangan.

Namun pada saat itu tiba-tiba musuh datang dengan keandaraan lapis baja yang dilengkapi senjata otomatis, serta kendaraan truk besar yang membawa Pasukan Gurkha (tentara sewaan sekutu yang berasal dari India dan Pakistan ) mereka menyerang dari arah kebun karet (PKKB) dan mereka bertempur dengan Pasukan Sabilillah.

Terjadi pertempuran sengit pada waktu itu, walaupun hanya bersenjatakan golok, bambu runcing dan bedil locok, Pasukan Sabilillah terus melakukan perlawanan.

Hingga pada akhirnya 43 pejuang gugur dalam pertempuran tersebut. 30 orang diantarnya adalah putra Jasinga, 28 orang gugur pada saat peperangan dan 2 orang luka berat (kemudian gugur). 30 orang itulah yang dimakamkan di TMP Syuhada Jasinga.

Dalam ceritanya disebutkan pula bahwa sebelum dimakamkan, jenazah-jenazah para pahlawan tersebut dibaringkan di Pendopo Kewadanaan Jasinga yang pada waktu itu berfungsi sebagai Kantor Bupati Bogor Sementara.

Ada sebagian makam pejuang yang dipindahkan oleh pihak keluarga, sehingga dari 30 makam hanya tersisa 21 makam lagi.

Taman makam pahlawan Syuhada Jasinga merupakan saksi bisu perjuangan pahlawan masa penjajahan, menjadi ajang pembelajaran generasi masa kini. jangan sekali-kali melupakan sejarah.

( Disarikan dari kunjungan ekspedisi Anyer Panarukan )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sejarah TMP di Bogor, bagus ceritanya Bun.

14 Jan
Balas

Ya betul

15 Jan

Keren Bunda...

13 Jan
Balas

Terima kasih

13 Jan

Keren ulasannya Bunda

13 Jan
Balas

Terima kasih

13 Jan

Keren buk, menambah wawasan.

13 Jan
Balas

Terima kasih

15 Jan

Keren, Bund. Jadi kenal kita akan sejarah di Anyer Panarukan.

13 Jan
Balas

Ya pak, ini lg ngimpulin naskahnya

15 Jan

Keren banget ulasannya Bu... salam literasi

13 Jan
Balas

Salam kembali

15 Jan

Mnatap Bund ulasannya. Janagn melupakan sejarah

13 Jan
Balas

Ya, jas merah

15 Jan



search

New Post