Pemuda Pemula
Pelatihan kelas menulis satu guru satu buku (SAGUSABU) Sul-Sel VI yang diadakan oleh media guru telah usai. Kegiatan yang dimulai dari Hari Jumat sampai Ahad berjalan dengan lancar. Meski secara virtual, namun tak mengurangi semangat dan antusias para peserta. Termasuk saya sebagai pendatang baru di dunia tulis menulis.
Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari kegiatan ini. Banyak ilmu baru, pengalaman, dan kenalan yang didapatkan. Apalagi saya bukan orang supel yang pandai bergaul. Melalui kegiatan ini setidaknya saya bisa mengenal orang-orang hebat dan isnpiratif seperti mereka.
Saya tidak menyangka bisa sampai sejauh ini. Masih teringat jelas saat kepala sekolah memberi amanah untuk mengikuti pelatihan menulis “one school, one inovation” di SMAN 2 Enrekang. Saya sudah menolak dengan berbagai alasan. Tapi tetap saja tak ada yang bersedia menggantikan. Kalau hanya sekedar datang mengikuti pelatihan, tidak ada masalah. Toh, tempatnya sangat dekat. Cukup jalan kaki lima menit sudah sampai.
Masalah sebenarnya adalah kita disuruh menyiapkan draft tulisan 4-5 halaman tentang inovasi di sekolah masing-masing. Saya tau apa masalah seperti itu. Belum ada pengalaman sama sekali dan saya bukan guru Bahasa Indonesia. Yang paling ditakutkan adalah ketika disuruh tampil mempresentasikan tulisan masing-masing.
Tapi semua di luar dugaan. Bukan hanya saya yang tidak punya persiapan. Sebagian besar yang hadir di sana punya nasib yang sama. Datang karena keterpaksaan. Bahkan sampai ada bapak-bapak yang nama acaranya saja tidak tahu.
Tak disangka, dari kegiatan itulah berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya. Mulai dari menulis, presentasi, konsultasi, sampai pelatihan SAGUSABU yang berakhir hari ini.
Berbaur dengan guru-guru senior yang sudah punya banyak karya membuat motivasi menulis terus saja menggebu. Meski awalnya memang sempat minder. Apalagi saat membaca tulisan para peserta. Masya Allah. Luar bisa tulisan-tulisan mereka. Apalah daya saya yang pemula dan pertama kali ikut menulis. Tapi saya berpikir kembali. Ini adalah proses. Semua memang butuh perjuangan. Tidak ada yang instan. Kecuali indomie.
Saya yang sekarang adalah bapak dan ibu di masa lalu. Pernah muda dan menjadi pemula. Untuk sampai di tahap seperti sekarang, tentunya mereka menapaki jalan terjal yang berliku. Saya percaya. Jika terus melangkah mengabaikan lelah, dan bertarung melawan segala penghalang, bapak dan ibu hebat yang sekarang adalah saya di masa depan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu, semangat, sukses selalu, salam kenal.
Keren Bu, lanjutkan. Penulis pemula yang luar biasa. Makasih foto saya ditampilkanm Semakin bersemangat.
wow penulis pemula saja sudah menggunakan diksi yang luar biasa, apalagi kalo sdh profesional pasti semakin bagus karyanya. tetap semangat ibu, mari sama2belajar
Mantab ulasan kegiatannya bu..Salam sukses selalu