Sulitnya Menembus Jalan Kebaikan
Sudah sore. Tapi hujan masih enggan beristirahat dari aktivitasnya. Terus saja Ia menjatuhkan butir-butirnya ke bumi manusia. Rasanya terlalu egois jika terus mengeluhkan hujan. Karena setiap bulir yang jatuh, itu demi kelangsungan hidup beragam makhluk. Jadi jangan terlalu memikirkan diri sendiri. Kita bukan satu-satunya makhluk di dunia ini.
Aku terbangun. Berusaha mengumpulkan kembali puing-puing kesadarannku. Kuraih ponsel yang ada di sampingku setelah beberapa saat meraba-raba. Ternyata sudah Pukul 15:35. Saatnya siap-siap ikut kajian. Tiap Hari Rabu sore, aku memang rutin mengikuti kajian yang dibawakan oleh Ummu Imam di Mesjid Batili. Pekan lalu aku tidak sempat hadir karena tidak ada yang mengantar ke sana. Untuk menebus ketidakhadiran pekan lalu, aku berniat untuk berangkat lebih awal pekan ini.
Sepeti biasa, kuhubungi ojek yang biasa mengantarku ke sana. Dia adalah kakak perempuanku. Dia juga ikut tergabung dalam kajian itu. Bahkan lebih dulu daripada aku. Chatku tak langsung dibalas. Sambil menunggu balasan apakah pergi atau tidak, aku siap-siap. Mandi, ganti baju, dan lain-lain. Kuperiksa kembali ponselku. Ternyata sudah dibalas. Kakakku tidak bisa pergi karena sedang banyak jahitan yang harus diselesaikan. Ada rasa kecewa menyelimutiku. Karena ini berarti kita absen untuk yang kedua kalinya. Sudahlah. Kembali aku membaringkan diri ditemani ponsel.
Ternyata begitu sulitnya menembus jalan kebaikan. Saat sedang semangat-semangatnya, selalu saja banyak hal yang menghalangi. Usaha kita juga hanya sebatas itu. Tak pernah mau mencoba lebih keras. Kita memang masih lemah. Terlalu cepat kalah dan sangat mudah menyalahkan keadaan. Mulai dari hujan, tak ada yang antar, dan alasan-alasan lain yang sebenarnya masih bisa diatasi. Semoga pekan depan aku bisa lebih cerdas menangani segala alasan. Karena sesungguhnya hambatan takkan pernah bosan menghalangi jalan kita untuk menemui kebaikan.
#TantanganMenulis30Hari
#TantanganMenulisHariKe-7
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar