Rissa Septianawati

KEPALA SD N CIPANAS 4 KECAMATAN CIANJUR...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANGEL

ANGEL

 

“Kandang Singa”, inilah situasi yang orang gambarkan tatkala legalitas formal diterima ditangan. Iya, sudah hampir setahun lamanya saya bergelut dengan kewajiban manajerial yang diemban disebuah sekolah dasar. Konon kabarnya, di sekolah ini bisa jadi ada dua bahkan tiga “matahari”.

Sungguh angel, ada perkara yang rasanya sulit diterjemahkan. Seorang “Omar Bakri” petantang-petenteng layaknya preman pasar yang hendak mengambil jatah. Mungkin bukan tentang finansial. Tapi bagaimana sosok tersebut bersikap nampak tak elok dan kurang mencerminkan jati diri. 

Terkadang, sering bertanya-tanya. Kenapa masih ada tenaga pendidik yang bersikap demikian. Tapi inilah salah satu potret kelam pendidikan di Indonesia. Mau tidak mau hal inilah yang melatarbelakangi bahwa tujuan pendidikan kita seyoginya harus menciptakan generasi berkarakter, berakhlak mulia.

Rasa jengkel, sering melanda. Mungkin dirasa manusiawi. Namun jikalau hal ini dibiarkan begitu saja, tentunya penyakit bisa mendera. Baik, awalnya pernah diratapi. Kupikir-pikir kembali ini tak jadi alasan untuk menjadi pesimis akan diri. Namun, upaya hendak akan menjadi nyata jika dicoba mencari jalan keluarnya.

Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Adalah kolaborasi suatu upaya yang ditempuh untuk memposisikan tenaga pendidik tersebut bisa lebih bersosialisasi. Langkah nyata, saya selaku pimpinan di sekolah mencoba mememfasilitasi. Memberikan kesempatan kepada semua tenaga pendidik untuk saling memberi masukan dan merefleksi diri. 

Alhamdulillah, diawali dengan obrolan santai, saling menyampaikan unek-unek dan menguatkan visi sekolah kembali. Akhirnya terbuka sudah, sebab musabab Omar Bakri tersebut bersikap bak preman pasar yang jagoan. Ternyata selama ini, tenaga pendidik lainnya selalu merasa enggan akan keberadaanya. Takut karena sikap senioritas, dan pimpinan di sekolah selalu mengabaikan dan tak jua menghiraukan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post