Akhirnya...

#tantangan Gurusiana hari ke-7

Ini adalah hari weekendku, hari khusus untuk keluarga setelah beberapa hari menghabiskan waktu untuk menjemput dunia. Rutinitas hari ini membuatku benar-benar terasa ditantang oleh gurusiana. Menjelang pukul 00.00 WIB yang terhitung beberapa menit lagi, rutinitasku akhirnya mengalah bahwa aku harus tetap melewati tantangan ini dengan konsistensinya untuk diri sendiri.

Rutinitas weekend ini telah terjadwal rapi. Hari libur yang seharusnya aku habiskan dengan keluarga, kini tuntutan kerja mengharuskanku menjalankan amanah dalam agenda PPDB di perguruan. Awalnya dalam jadwal planning keluarga, kita akan pulang kampung dikarenakan beberapa pekan terakhir kami disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Namun, Allah maha pengatur Skenario terbaik. Weekend ini masih disibukkan dengan dunia pekerjaan, sehingga waktu untuk keluarga terkuras begini adanya.

Kini ada rindu yang sedang mengebu, dan rindu itu berkeping-keping. Mengepit ulu hati untuk segera sekedar bersapa dan bertatap muka beberapa jam saja. Tapi, rutinitas ini seakan telah memuntahkan semua rindu itu. Aku amat senang dan berbahagia dengan amanah hari ini. Aku langsung dapat bertutur kata dan bertegur sapa dengan ayah bunda yang mana aku tak mengenali mereka sama sekali. Pernah bertemu pun tidak, karena ini pertama kalinya kita bertemu. Rutinitas ini membuka memoriku beberapa tahun yang lalu ketika aku menjadi orangtua kedua bagi anak-anak didikku, menjadi seorang pembina asrama. Namun, momen inilah yang membuat rinduku itu seakan pudar meski tidak seutuhnya. Setidaknya mereka adalah perantara yang dititipkan Allah untuk menghapus setitik rindu itu sejenak.

Percakapan demi percakapan, sapaan demi sapaan, keramahan demi keramahan yang tercipta membuat batinku luluh lantah dengan semua itu. Pertama bertemu tapi serasa sudah bertahun-tahun mengenal. Menurutku, itulah ukhuwwah yamg sebenarnya.

Terima kasih ayah bunda, semoga kelak kita dipertemukan lagi di lain waktu dan kesempatan oleh Allah SWT.

Aamiin...

******

Gedung yang kutempati untuk menjalani amanah hari ini sudah mulai sepi, ayah bunda telah menyelesaikan tugasnya. Kini ayah bunda satu persatu berjalan menuju gedung lainnya untuk segera bertemu anak-anaknya. Dan aku pun kembali merasa gundah. Aku ingin segera pulang, melepaskan segala penat yang terendam, dan meluahkan segalanya di coretan gurusianaku. Karena fikiranku mulai terasa suram. Tapi dalam jadwal kegiatan, kepulangan dalam penyelesaian tugas adalah pukul 16.00 WIB. Uhhh... Helaan nafasku yang mulai panas ngilu kuku....

Tiada hujan tapi ada angin dan badai, tiba-tiba rekan kerjaku menyampaikan bahwa kita boleh pulang sebentar lagi pukul 12.30 WIB. Waaaah... Alhamdulillah ya Rabb. Engkau mendengar do'aku.

Hal pertama kali yang akan aku kerjakan setelah tiba dirumah nanti adalah sholat, makan, dan menebus tantangan Gurusiana hari ketujuh. Karena hari ini aku terlalu terledor waktu dalam pengiriman tulisan. Sebegitu sibukkah rutinitas weekendku hari ini...???

Namun, apa hal yang hendak terjadi. Setibanya aku di rumah, aku segera sholat dan kemudian makan. Dan entah kenapa, baru saja mataku melirik handphone hendak memulai merangkai kata menceritakan tentang weekendku ini, aku langsung terlelap dalam kepenatan fisikku. Ah, lagi-lagi aku ditantang oleh gurusiana. Bisakah aku melewati masa tantagan ini ? Pertanyaan itu yang selalu mengusik fikiranku hingga detik ini.

Dan inilah jawabannya, Akhirnya aku Bisa.... Aku bisa menatap mentari meski dipelipis senja ketika mentari hendak menghabiskan masanya. Aku bisa menatap tantangan Gurusiana ini meski dipelipis menit ketika jarum detik itu hendak menghitung pergantian hari.

Alhamdulillah ya Rabb, Aku bisa seperti apa yang Engkau bisakan.

Syukron ilallaaah....