Rita Aswita

Guru TK IT Bunayya 7 Alhijrah Laut Dendang, Deli Serdang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan marah bagimu surga

Jangan marah bagimu surga

Remedi 13 hari 125#

Tagur 150 hari menulis

Jangan marah bagimu syurga begitulah sabda Rasulullah yang memerintahkan kepada umatNya agar bisa mengendalikan kemarahan. Masa sekarang ini bukan cuma masa merebaknya fitnah bagi umat muslim tetapi semakin jauhnya sifat sabar orangtua kepada anak kandungnya sendiri karena faktor kesulitan ekonomi atau keuangan keluarga. Padahal sejatinya Allah menitipkan anak- anak tersebut bersamaan dengan rezekinya juga. Tetapi kebanyakan orangtua enggan untuk bertanya atau belajar seni mendidik anak. Sejatinya anak yang lahir dari hubungan kedua orangtuanya membawa sifat-sifat alamiah kedua orangtuanya juga. Tetapi kondisi psikologi kejiwaan orangtua yang berbeda pendidikan dan pola asuh dari orangtuanya dan lingkungan pergaulannya membuat mereka tak tahu dalam mendidik karakter yang baik pada anaknya sendiri.

Ada orangtua yang diberi kelebihan finansial karena mereka bekerja keras tetapi mereka gagal menjadi orangtua yang bijaksana bagi anak-anak nya. Mereka bekerja seharian dan menitipkan pengasuhan anaknya pada orang lain. Fisik dan pikiran mereka lelah setelah seharian bekerja dan anak menuntut perhatian dan kasih sayang kedua orangtuanya yang tidak dapat dirasakan anaknya sendiri. Terakhir terjadilah kekerasan terhadap anaknya sendiri bahkan sampai anak tersebut dianiaya hingga tewas ditangan orangtua nya sendiri. Para tetangga pun kadang enggan memberikan bantuan pada sangat anak ketika terjadinya tindak kekerasan terhadap anak tersebut. Padahal seharusnya tetangga dapat melerai tindakan keras orangtua terhadap anak.

Kalau sudah seperti ini kesalahan tetap pada kedua orangtua yang nota bene lebih berakal dari pada anak. Seharusnya orangtua belajar untuk memahami anaknya sendiri. Jangan hanya ingin dipahami anak. Apalagi kondisi saat ini sekolah sepertinya lepas tanggungjawab terhadap tugasnya sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi dan pembentuk karakter anak yang Islami karena sekolah tidak dibuka alias tutup diganti dengan belajar daring. Banyak sekali sisi negatif dan mudharatnya belajar secara daring dibandingkan belajar tatap muka. Disinilah yang membuat beban berat dan stresnya orangtua diberi tambahan tugas dari sekolah.

Sungguh bila orangtua tak dapat mengendalikan dirinya dan hanya mementingkan egonya sendiri sesungguhnya mereka gagal menjadi suri teladan bagi anaknya kelak. Jangan harap amak akan menyayangi orangtuanya dimasa mereka dewasa kelak. Bahkan mereka tak peduli dengan kedua orangtuanya sebagaimana orangtuanya memperlakukannya dimasa kecilnya. Setiap perbuatan akan dibalas.

Semoga menjadi renungan bagi orangtua workaholic dan tak dapat mengendalikan dirinya ketika marah.

Salam literasi..

Medan, 3 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post