Tagur 11 (30)

Setiap pagi kadang setengah jam sebelum subuh atau bangun pada terdengar azan subuh biasanya langsung ke kamar mandi. Setelah setengah jam membersihkan diri dan sholat subuh dilanjut menyiapkan bekal sarapan pagi sampe menjelang siang untuk ku dan suami. Karena pagi hati di medan itu lebih cepat sehingga ada waktu untuk olah raga selama setengah jam sambil menunggu makanan dan air minum matang.

Begitulah kalau ibu-ibu yang sigap didapur semua kerjaan bisa di sambil. Apalagi diriku yang masaknya masih tradisional. Nasi di kukus dipandang, air minum dimasak dengan ceret. Kecuali lauk, pagi esok lauknya udang dan telur rebus, wortel, rebus, sambal lado rebus, buah potong nya melon dan pepaya.

Melatih diri untuk menjaga kesehatan disaat sebelah kaki masih terasa sakit karena kolesterol tinggi. Sering aku tak lagi memanjakan rasa sakit tapi justru menikmati rasa sakit sampe rasa sakit itu menghilang sendiri. Seperti sakit gigi yang pernah dirasa bulan Oktober lalu. Segala macam obat sudah diberi tapi gak juga hilang akhirnya dinikmati saja lama-lama hilang juga.

Rasa sakit di sebagian tubuh adalah alarm untuk mengingatkan kita untuk menjaga kesehatan. Melatih menata makanan sehat untuk diri dan anggota keluarga walaupun sulit dan berat. Apalagi bagi diriku yang mengerjakannya sendiri tanpa pembantu. Mulai dari belanja, masak dan menghidangkan nya. Padahal aku juga pekerja diluar rumah.

Yang jelas tak bisa lagi menggoreng makanan dengan minyak yang banyak, pedas yang banyak, santan yang banyak. Harus ada mengkonsumsi buah dan sayuran rebusan segar dalam setiap harinya. Beratnya adalah aku masih harus belanja ketika pulang dari sekolah.

Semua harus dinikmati dan tetap harus dijalani. Mau sehat ya harus berjuang walaupun sendirian.

Salam literasi..

Medan, 14 Juni 2021