Tagur 3(30)

Pesut si mamalia endemik danau Mahakam ( maaf bila keliru) yang jelas gak ada jenis mamalia ini di Medan. Gara-gara mengirim cerpen dongeng dengan judul pesut penguasa danau tersebut. Sang editor terpaksa mencari info melalui google. Dapatkah gambaran si pesut ini. Lalu dikonfitmasilah ke Sang penulis, ternyata benar tapi ketika dituangkan dalamnya bentuk gambar kartun, ada yang protes, hidungnya itu bulat bukan mancung kayak lumba-lumba, terus siripnya sangat kecil bukan seperti hiu yang lebar.

Akhirnya dirubah kan gambar kartun pesut hingga mendekati aslinya. Barulah kelompok kritikus penulis yang terdiri dari ibu-ibu puas tak lagi berkomentar. Padahal Sang editor yang merangkap menjadi kartunis sudah pusing mencari sumber gambar kartun si pesut.

Aku sebagai penulis yang memang tak paham tentang pesut ini hanya menyimak berbagai komentar para kritikus. Setelah melihat hasilnya memang sangat mirip dengan lumba-lumba. Mungkinkah mereka ini dulunya bersaudara? Pesut hidupnya di air tawar sedangkan lumba-lumba di air Asin.

Salam literasi..

Medan, 25 Juni 2021