Rita Aswita

Guru TK IT Bunayya 7 Alhijrah Laut Dendang, Deli Serdang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tes swab penentu
Tes Swab penentu

Tes swab penentu

Hari ke 5 di ruang isolasi RSUD aku mendapatkan kabar gembira yaitu swab pasca dirawat. Setelah tiga hari tensi ku sudah mulai ada penurunan sampai hati keempat. Para perawat yang senantiasa mengecek tensi ku 4 kali sehari memberitahu dokter jantung untuk menanyakan hasil foto thorax ku.

Dan di hari keempat siang hari, dokter jantung datang dan mengatakan hasil foto thorax baik.. Kondisi jantung tak ada masalah. Dokter tersebut menyarankan padaku untuk mengatur jadwal istirahat malam, pola makan dan menu makanan yang sehat. Jangan dulu membeli makanan siap saji. Harus makanan yang diolah sendiri dan kurangi kadar garam dalam makanan.

Lalu aku langsung menanyakan kapan aku bisa di swab kembali. Sang dokter menjawabnya besok sudah bisa di swab. Betapa senangnya aku. Pagi hari seperti biasa perawat mengecek tensi ku. Sempurna untuk saturasi nya 100, saya aja belum bisa mencapai angka itu. Aku menambahkan ucapannya. Syukur alhamdulillah saya sejak kemarin siang memang saturasi nya sudah 100. Dan saya sudah tidak merasakan kepala berat, tidurpun sudah tenang.

Saturasi itu kadar oksigen dalam darah. Oksigen ini yang melancarkan peredaran darah dari jantung hingga keseluruh pembuluh darah sampai ke otak. Setiap pagi sebelum selesai sholat subuh, aku selalu memakan buah pir dan minum air putih sebanyak 1 hingga 1,5 liter. Sambil berdzikir alamat surah... Jadi ketika di tensi dan dicek saturasi nya alhamdulillah hasilnya bagus 138/93.

Sejak disini, menu sarapan ku berubah total, kalau dulu sarapan itu wajib nasi putih tapi disini menunya berganti dengan sepotong roti dan secangkir teh manis. Akhirnya pada jam10.15 menit perawat datang untuk tes swab. Dan hasilnya sore ini juga. Tak lama kemudian suamiku datang membawa pesananku. Sekalian aku memberi kabar bahwa aku sudah di swab kembali. Hasilnya sore ini jawabku. Kulihat suamiku batuk dan suaranya parau. Aku tanyakan kondisi saat hari itu juga. Ia mengatakan radang tenggorokan. "Apa sudah berobat? " Jawabnya sudah. Tapi aku melihatnya sangat letih seperti kurang istirahat dan benar saja kami tak lama berbicara, suami minta ijin untuk segera pulang karena kemarin malam belum cukup istirahat karena batuk.

Sungguh setelah melihat kondisinya aku ingin segera pulang. Teringat kemarin siang ia tak makan siang hanya makan beberapa kue boong saja untuk pengganjang perut. Beginilah kalau istri yang sakit, terbengkalai makanan suami. Para perawat selalu menasehatiku untuk sabar dan rileks kan pikiran. Untuk menenangkan pikiran aku mencoba tidur siang setelah makan siang dan mengobrol dengan rekan kerjaku.

Tepat menjelang sholat ashar jam 16.00 aku bangun dan segera merapikan tempat tidur. Setelah minum air putih dan beberapa saat kemudian datanglah makan malam dan snack sore teh manis dan puding jagung sepotong. Belum sempat aku menghabiskan teh manis tersebut, perawat datang dan mengabari bahwa hasil tes swab ku negatif. Aku langsung bertanya kapan aku bisa pulang? Bisa besok atau hari ini bu" Jawab perawat tersebut. Aku langsung mengatakan sekarang saja saya pulang. "Baiklah bu, kalau begitu ada resep obat yang harus tetap diminum dan ada beberapa berkas yang harus ditandatangani". " Baiklah kataku". Spontan saja aku mengabari suamiku, tetapi ia tak mengangkat telepon ku. Akhirnya ku hubungi adik perempuan ku. Syukurnya ia langsung mengangkat sambungan telpon ku. Aku kabari bahwa sore ini jemput aku di RSUD. Aku pulang sekarang karena hasil swab ku sudah negatif. Ia pun bersedia menjemputku. Dan aku segera berkemas. Lalu kuhabiskan teh manis dan puding ku. Sedangkan bekal makan malamku, kubawa saja teringat suami yang belum makan.

Setelah selesai aku berkemas seluruh barang-barangku, adikku datang dan kuberikan padanya beberapa barang untuk dibawanya, sementara aku menunggu perawat untuk mengecek tensi dan saturasi oksigen ku. Tensi ku sore ini naik lagi 147/101 dan saturasi 99. Tapi merekapun maklum karena pikiranku sudah sangat ingin pulang kembali. Setelah itu aku diberikan beberapa obat dan kegunaannya. Serta aturan minumnya juga ditulis. Lalu aku menandatangani beberapa berkas serta mendokumentasikan berkas tersebut. Akupun pamit pada semua perawat dan kami saling mendo'akan agar senantiasa sehat.

Demikianlah ceritaku malam ini. Asalam sehat salam sejahtera... Aamiin ya Robbal'aalamiin..

Sukarame, 21 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post