Wisata alam lau kulap langkat remedi 7 hari 38 Tantangan menulis 60 hari gurusiana.id
Berwisata setelah pembagian raport sungguh mampu menghilangkan rasa penat setelah dua pekan pulang sore dari sekolah untuk mengerjakan penilaian akhir semester anak TK kelompok B. Lokasi yang dituju adalah wisata alam sungai pegunungan. Bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan, berwisata alam ke pegunungan menjadi spot yang tak boleh dilewati. Apalagi setelah menjalani rutinitas yang monoton bekerja dan urusan rumah. Sehingga diperlukan hiburan fisik dan jiwa agar kembali fresh untuk amunisi keesokan harinya. Apalagi bagi orang yang suka berpetualang untuk menjelajah keindahan alam ciptaan sang Maha Pencipta. Sungguh anugrah yang tak ternilai sekalipun saat ini sedang pandemi covid.
Tapi wisata alam lau kulap ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal. Tempat pemandian ini berupa sungai berarus deras dan berbatu. Airnya bening dan dingin karena posisinya berada di area pegunungan. Selain sungai, wisata alam ini juga sudah dikelola oleh pihak pengusaha lokal dengan membuat kolam-kolam renang yang aman bagi lansia, anak-anak dan balita. Kolam-kolam renang disini masih memakai air dari sungai yang sama. Posisinya tepat disamping sungai. Sehingga bagi pengunjung juga bisa bermain air di sungai. Selain itu pengunjung juga bisa membuat sendiri makanan yang ingin dibakar karena pengelola sudah menyediakan tempat untuk membuat pembakaran.
Aku, ayah, adik-adik dan keponakanku sangat menikmati berwisata disini. Sekalipun udara disini cukup dingin. Dan sempat gerimis sebelum kami berkemas untuk pulang kembali ke Medan. Setelah selesai berkemas, kami segera meninggalkan tempat wisata ini. Dan kami masih melihat ada juga pengunjung yang datang ke tempat wisata ini. Ada yang bersepeda, mobil maupun menumpang mobil pik up yang diberi tenda/terpal plastik. Sungguh berasa liburan yang menyenangkan. Sampai ayahku mengatakan "sudah 7 tahun papa yang pernah merasakan mandi air dingin pegunungan." Karena itu kami sudah membuat rencana lanjutan mencari tempat wisata lainnya untuk dikunjungi yang airnya tidak terlalu dingin. Karena keponakanku yang masih balita tak tahan dengan air yang cukup dingin bagi bslita seusianya. Untungnya kami bawa kompor portabel untuk memasak air dan termos untuk menyimpan air panas. Cukuplah untuk dipakai mandi air hangat bagi lansia srperti ayahku dan kedua keponakanku yang balita. Setibanya di medan singgah lagi ke kedai durian "Ucok Durian" . Sampai jumpa di laporan reportase selanjutnya
Salam literasi...
Medan, 26 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar