UNBK SMP hari ketiga telah berakhir. Aku menunggu putriku di halaman sekolah. Tampak wajah yang kusut tanpa senyuman. Bukan hanya putriku tapi hampir semua siswa yg keluar dari ruangan UNBK memasang wajah yang sama.

Aku mulai curiga , ada apa ya... Wajah mereka tidak secerah kemarin. Kemarin saat keluar ruangan wajah mereka sumringah dan mereka sempat bergurau. Ternyata Soal matematika gampang itu kalimat yang kudengar dari obrolan mereka.

Hari ini berbeda 180 derajat. Wajah masam terlihat jelas. Aku iseng iseng bertanya pada sekelompok siswa yang sekak tadi diam.

"Gimana,soal bahasa inggrisnya susah apa gampang?"

" Susahhhhhhh"' Aku kaget mendengar jawaban yang kompak, keras dan setengah berteriak. Lo... Kok susah? Aku balik tanya pada mereka karena aku tau kualitas SMP ini biasanya bagus dan anak-anaknya pintar. Aku bisa bayangkan jika SMP favorit aja merasa kesulitan terus bagaimana dengan SMP biasa?

Aku mendengarkan keluhan mereka." Percuma bu kita belajar.. Gak ada yang masuk."

"Iya Bun gak sesuai kisi-kisi ." Mereka berteriak lagi. Aku terus mendengarkanbocehan mereka yang seakan terus meluapkan kekesalan mereka yang selama ini belajar keras.

Aku mulai berfikir apa yang difikirkan oleh oara pembuat soal ini ya. Jika benar soalnya tidak sesuai kisi-kisi ? Atau anak- anak SMP ini yang kurang belajar. Tapi yang jelas keluhan putriku sama dengan mereka padahal dia belajar keras bersama guru bhs inggrisnya.

Sungguh keluhan putriku ini jadi beban fikiranku,bagaimana nilai mereka nanti ya... Padahal nilai ini akan membantu mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk para pembuat soal bahasa inggris jika nanti diberi kepercayaan membuat soal lagi jangan yang sulit sulit dong.