Rita Erwiyah

Rita erwiyah saat ini bertugas sebagai kepala sekolah SDN DR> Sutomo V/237 surabaya...

Selengkapnya
Navigasi Web
gunting salah paham

gunting salah paham

Gunting salah paham

Hari ini aku bangun agak pagi, sebelum mandi ku ambil sebuah gunting yang tergantung di dinding, lalu memotong sebagian kumisku yang sudah mulai memanjang. Hal ini kulakukan karena tadi malam istri protes.

“ Geli mas” Teriak istriku sambil memalimgkan wajahnya . Wah aku tak bisa berkata apa-apa bagaimana kalau kejadian ini terjadi setiap malam habislah aku, bisa berkurang jatahku.

Aku tersenyum sendiri sambil memperhatikan kumisku yang sudah rapi. Ku elus dan kurapikan sekali lagi. Kumis ini memang kumis keberuntungan, berjejer rapi bak bebek yang sedang mengantri. Sekali lagi aku berputar ke kiri dan ke kanan, memperhatikan kumis tegasku.

“ Ternyata aku ganteng juga, dengan kumis tegas ini akan kutaklukkan lagi hati mama,” senyumam mengembang di bibirku lebih dalam.

“ Tapi ada yang aneh dengan kumisku, ada apa ya...,perasaan biasa saja, mengapa rasanya begini..? Aku bertanya-tanya . wah, makin lama kumisku terasa makin tidak karuan, ada rasa panas, ada rasa yang tidak nyaman .

“ Aku lari ke kamar mandi dan berusaha membasuh kumisku, tapi tambah lama tambah panas. Aku mulai kebingungan.

“ada apa pa..?” suara istri terayangku terdengar merdu.

“ Ini ma tadi aku gunting kumis tapi kok rasanya aneh.” Jawabku sambil terus berusaha mencuci dengan sabun.

“ Oh...”Jawab istriku tenang.

“ Lo kok oh...” aku tambah penasaran.

“ La iyalah, wong guntingnya,gunting dapur, itu gunting yang biasa ku pakai untuk memotong cabe untuk sambal kecap , gunting kumis papa kan ada di dekat kaca.ngapain pake gunting dapur mama.” Jawab istriku datar tanpa ekspresi.

Aduh biung... mimpi apa aku tadi malam, gara-gara kumis tegasku ini aku kebakaran jenggot. Padahal kumis tegasku ini kan hanya untuk mama. Dulu mama tergila-gila ya karena kumis tegas ini. Oh Marni apakah kumisku ini tak berarti lagi bagimu? Aku masih Marnomu yang dulu. Gumanku dalam hati. Rasanya ingin kucukur saja kumis ini. Tapi aku tak mau kehilangan kumis ini. dengan kumis tegas ini akan kekembalikan Marniku yang dulu.

Solo, 4 April 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post