Kepergianku kali ini tidak seperti biasanya. keletihan yang kurasakan akibat kurang tidur beberapa malam dai tambah lagi tak ada teman yang pergi bersamaku benar-benar membuatku lesu. Undangan Diklat untuk Pengawas dan kepala sekolah di hotel Sheraton kali ini ku hadiri dengan sisa tenaga yang ada.

di dalam pesawat aku tidak dapat berbuat banyak, tak ada yang bisa kulakukan,aktifitas membacapun tak kulakukan. aku lebih banyak diam dan termenung sendiri. setelah pesawat berada di atas awan aku mulai meraakan hal yang beda. Biasanya perjalanan naik peawat tak terasa karena ada saja yang di diskusikan bersama teman seperjalanan. Kali ini benar-benar beda,kulirik teman sebelahku ibu Cina muda yang sibuk ngobrol dengan anaknya yang super cantik,biasalah kalu orang Cina Cina itu kulitnya mulus dan bening. Aku mulai mendapat obyek baru. Aku mulai fokos berfikir sambil tak bosan-bosannya memperhatikan kulit mereka. Dalam hati banyak pertanyaan yang tidak bisa ku jawab.

pertanyaan - pertanyaan tentang kulit orang cina yang bening membuat otakku berfikir apa penyababnya. aku terus memperhatikan sambil sesekali melirik kulitku sendiri dan tersenyum.Kulitku kok begini ya..? apa ini efek sering makan pecel ya kok warnanya sama demgan bumbu pecel. aku tersenyum sendiri. Aku sadar lalu memalingkan pandanganku saat si ibu muda sepertinya mulai curiga dengan tingkahku yang sejak tadi memperhatikan mereka.

pandanganku kualihkan ke jendela dan aku mulai terkesima dengan pemandangan yang kulihat. Subhanallah... ini mah bening banget mengalahkan kulit si Cina oi... aku mulai terhibur dan semangat sambil terus memperhatikan pemandangan yang ku dapat dari jendela pesawat. Kali ini aku memang ditawari duduk di dekat jendela saat pemesanan tiket,ternyata duduk di dekat jendela itu asyik,beneran deh.

Ya Allah kali ini aku benar-benar takjub melihat indahnya awan. sinar matahari yang sangat cerah saat itu menambah indahnya awan yang kulihat.mulutku tak hentinya berucap syukur melihat pemandangan ini. Imajinasiku mulai berkelana, aku berada di negeri atas awan bersana Dora Emon film kesayanganku. lalu menikmati setiap bentuk awan yang menyelimiti tubuhku.Putih,bersih dan dengan berbagai bentuk yang hanya Allahlah yang bisa menciptakan ini. Sebegitu asyiknya aku berkelana di atas awan bersama Dora Emon dan Nobita membuat kami lupa waktu hingga menemukan negeri dengan menara tinggi di atas awan yang paling tinggi. sebuah negeri yang sangat indah dengan sederet peri yang cantik jelita. dan anehnya aku juga berubah jadi peri yang paling cantik diantara peri yang lain dengan kulit yang paling bening. Wah aku bersorak kegirangan melihat perubahan kulitku.

tiba-tiba sebongkah awan jatuh tepat di wajahku hingga aku tersentak dan melihat sekelilingku. dan tak sengaja aku melihat tanganku yang sejak tadi tepat di dahiku. loh kok berubah lagi ..? tadi kan putih mulus.

" Bu.., enak ya tidurnya, pasang sabuk pengamannya ini kita sudah mau turun ." Aku hanya mengangguk kebingungan saat ibu Cina muda itu tersenyum manis mengingatkanku.

setelah pesawat mendarat aku kembali menikmati kesendirianku. aku berjalan sambil membuka hampir 200 pesan WA yang masuk. Aku berjalan sambil sibuk mencari pesan dari grup my family, dan mulai menjawab chat dari anak-anakku.

aku mulai mengantri setelah melihat deretan penumpang mengantri tas mereka masing-masing. ku ambil posisi nyaman agak ke depan deret antrian dan mulai seekali melirik tas yang sejak tadi berputar di tempat pengambilan sambil tanganku tetap berusaha membala semua chat yang masuk.

tapi anehnya hingga tas terakhir aku tidak menemukan koperku. perasaanku mulai tidak enak. Kemana koper kesayanganku. Koperku mana...?Wah ini maskapai apa masa tas kok bisa hilang. aku mulai mencari dari ujung putaran temapt tas hingga ke ujung yang satunya lagi.

"Ibu cari apa?" tanya petugas yang tau melihat kebingungan dan kecemasanku." Dengan perasaan jengkel aku mulai protes dan melaporkan tasku yang hilang.

"Ibu tadi naik apa dan dari Mana" petugas itu dengan ramah mencoba menolongku. lalu dengan melihat tiketku akupun diajak berjalan ke ujung temp[at pengambilan bagasi lalu aku tersentak,ternyata tempat pengambilan bagasi itu banyak sekali... panjaaaag dan leebaar... wah aku ternyata langsung ngantri aja tanpa melihat layar TV yang ada diatas setiap antrian yang tertulis kita naik pesawat apa. Aku mengantri di pesawat Lion dari Balik Papan padahal aku naik Citylink dari Surabaya. Aku hanya mengangguk dan mengucapkan terima ksih pada petugas yang menemukan koperku yang sejak tadi sudah diamankan petugas ya... Tuhan aku gagal fokus lagi.