Ada cerita tentang seorang ibu-ibu yang berbelanja ke pasar. Sang Ibu membeli sayuran kepada seorang nenek. Ibu ini membeli sayuran dua ikat. Harga satu ikat Rp1500,00. Dua ikat syuran Rp3000,00. Sang Ibu menawar sayuran nenek itu Rp2000,00 untuk dua ikat. Nenek itu hanya mengangguk muram karena Ibu itu yang pertama membeli sayurnya. Sudah lama nenek itu menunggu pembeli, tapi tidak ada pembeli yang membeli dagangannya. Ibu inilah yang menjadi pembeli pertama.

Apa yang bisa kita petik dari cerita di atas? Sebagai pembeli kita harus melihat pada siapa kita membeli barang dagangan. Jika yang menjual orang kaya atau orang yang mempunyai banyak uang sepantasnyalah kita menawar dagangannya. Tawaran kita tidak akan membuat rugi si pedagang. Tapi jika orang seperti nenek di atas maka sebaiknya kita melebihkan atau jangan menawar barang dagangannya anggap saja kita bersedekah. Mungkin saja nenek itu tidak mempunyai uang sama sekali. Jadi sebagai pembeli hendaknya kita biasakan bersedekah buat orang yang kurang mampu.

Kesimpulannya lihatlah kepada siapa kita membeli dagangan. Kalau kita tidak bisa membeli dengan harga yang ditentukan sebaiknya tidak menawar terlalu sadis. Sebagai pembeli, jadilah orang yang rajin bersedekah.