Menggantung Asa
Sehelai asa menggantung pada pelangi. Mencoba sirnakan bayang-bayang kelamnya awan. Menyibak cakrawala agar temukan secercah sinar berwarna. Meski pelangi tak kan ada setiap saat. Tapi ia pasti akan datang disaat yang tepat.
Pecahan-pecahan masa terangkai dijalannya. Sobekan waktu mengiringi langkahnya. Debar dan damba menguliti rasa berpayung hasrat arungi detik-detik kala canda bagian dari senyumnya
Rindu menghempas tak tahu kemana. Ketika damai kata melerai getar jiwa. Semua terasa apa adanya. Melaju begitu saja tanpa dusta dan air mata. Indahnya saat bersama memainkan canda tawa.
Gulungan percik amora menjelma di palung dada. Mengamit cerah binar rona. Tampakkan sinar ceria. Arungi hari benamkan luka padamkan bara.Jangan...Jangan permainkan angin yang lewat. Jangan tumpahkan tumpukan tinta. Jangan hilangkan cerita senja. Disana ada lentera berselaput bahagia saat pelangi menjelma.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sesak rasanya dada ini Bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Jangan nyesek ya bun ...Terimakasih kehadirannya bunda Pipi, barakallah, sehat dan sukses selalu.
Kereeen.. sukses bun
Matur suwun kunjungannya bu Noor, barakallah sehat dan sukses selalu.
Kok aku sedih. Diksinya indah sekali. Aku belum bisa nulis sebagus Ibu.....
Mantul buk
Terimakasih bapak, sehat dan sukses selalu
Indah...
Terimakasih pak Khalid apresiasinya, barakallah, sehat dan sukses selalu.
Keren...