Rita Indarwati
Membaca dan menulis adalah kegiatan yang menyenangkan....
Selengkapnya
Secercah Cahaya
Cahaya ...
Kugantungkan titian asa padamu agar darah mengalir terarah. Waktu tidak memburu hingga jantung tak cepat terpacu.
Cahaya ...
Musim belum berganti. Kemarau masih meraja. Dan dada kering akan dahaga. Setetes embun mungkin bisa berasa. Mengelus keriput jiwa.
Cahaya ...
Kutitipkan binar mata tanpa tanya. Berharap secercah cerah kan ada. Membuang sesak mendung yang tak jua berirama. Bertebaran reruntuhan mimpi mengganjal tawa. Terpaku di hiruk pikuk semarak buana.
Cahaya ...
Kugoreskan pecahan kata tak bermakna. Merangkai sisa-sisa ilusi. Terbuai gemelapnya rasa yang menjatuhkan tepian langkah. Menggiring gema kalimat menemui senja dan fajar menjelma. Barisan masa menghadirkan fatamorgana. Terlepas akan genggam tangannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cahaya ini bisa jadi sangat penting diungkap Bunda Rita... Asyiknya bermain kata-kata dengan cahaya. Ada Cahaya mata, cahaya kehidupan, cahaya rembulan dan gemintang. Jadi dapat satu bait tentang ini, baru saja terpikirkan; _______ matamu... di matamu. Aku menyaksikan cahaya. Bersama cinta yang Kita genggam. Cinta yang melampaui tahun-tahun gamang kehidupan. Cahaya matamu sanggup mengurai resah kalbuku. _________ Cieeee.... Hehehe
Wuih keren habia bun, terimakasih sudah mampir, barakallah. Sukses selalu
Bun, ternyata ada juta harap dibalik cahaya.
Njih pak Agus, terimakasih, barakallah sehat dan sukses selalu.
Cahaya munculkan banyak asa yah Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Asa tercipta karena terang cahaya, cahaya hati cahaya iman. Terimakasih bunda Pipi, barakallah, sehat dan sukses selalu.