Sambil ngantri dikasir aku melirik sebungkus kacang almond karamel yang terbungkus rapi dengan cangkangnya. Kutaksir beratnya sekitar satu kilogram. Akupun langsung mengelayut manja sambil berucap,” Boleh ya”. Mendapat anggukan kepalanya akupun meletakkannya dimeja kasir. Setelah sampai dimobil akupun segera mencari gunting untuk membuka pembungkusnya, penasaran dengan cita rasanya. WOW T.O.P Fantastis abizzz luar biasa bagiku yang baru pertamakali mencicipinya.

Layaknya menikmati kuaci, kupas dulu kulitnya baru dapat isinya. Istimewanya kulitnya jika diemut rasa karamelnya nendang dilidah, bahkan saking lezatnya itu kulit membuatku pensaran. Kucoba mengunyah cangkangnya yang berlumuran bumbu, bikin liur lir semakin nyeces saja , hehee tapi tetap gak bisa ditelan karena keras jadi kulepeh juga wkkwkk. Istimewanya lagi kacang yang sebegitu enaknya hanya dibandrol lima puluh ribu rupiah. Betul-betul almond istimewa, cita rasa ningrat harga merakyat. Hampir tiga hari barulah kacang almond tersebut ludes.

Sebulan kemudian kami berhasrat membeli kacang tersebut. Seingatku waktu itu berbarengan dengan membeli kain gorden. Parkirlah suami didepan toko kain yang dimaksud, dia juga sempat menyakinkanku benarkah beli almondnya ditoko kain, dengan yakin aku jawab” iya, sayang”. Sambil bergegas memasuki toko kain tersebut, ada yang aneh kok tidak ada etalse yang menyimpan oleh-oleh khas arab tersebut, akupun berusaha mencari dengan mengitari sekeliling tetap juga tidak ditemukan.

Akhirnya akupun menanyakannya kekasir. Dan dengan bingung kasirnya menjawab jika mereka memang tidak pernah menjual barang tersebut. “Cari ditoko oleh-oleh haji saja bu”, ucap salah satu diantara mereka. Sontak aku kaget, langsung pamit permisi, sambil senyum-senyum. Sampai dimobil akupun tertawa sendiri. “Enggak adakah yang”, tanya suamiku . “Hi..hi, ya gak ada, salah toko, kita beli ditoko kain satunya”.” Hhe..he.. owh iya”, ucapnya sambil ikutan tertawa. Karena rutenya harus mutar jauh kami memutuskan untuk lain kali saja membeli si almond caramel istimewa.

Siang tadi karena berada dirute yang sama kami mampir untuk membeli almond tersebut. Akupun bergegas menghampiri etalse, jidatku langsung berkerut karena ada beberapa bungkus almond caramel dalam berbagai kemasan, ada yang 250 gr, 500gr dan 1000gr. Yang harga 250 gr sudah dilabel dengan harga Rp. 50.000,-. Membuatku menimangnya berkali-kali dan ketika ada parmuniaganya melintas segera saja aku mengangkat kemasan yang sama dengan aku ambil sebelumnya 1000gr dan menanyakan harganya. Dengan sopan dia menjawab, “Dua ratus ribu, bu”. Aku jadi diam lalu mengambil kemasan 250 gram. Kemudian melenggang munju kasir dan menanyakan jika sebulan yang lalu aku membeli dengan harga Rp. 50.000,- saja untuk kemasan 1000gr. Dengan tersenyum kasirnya menjawab jika waktu itu mereka salah jual. Dan menolak ketika aku ingin menggantinya.

Dengan langkah ringan akupun menghampiri suamiku sambil tertawa “lagi-lagi salah, nih yang benar jika uangnya lima puluh ribu, kalo yang gede kemarin harusnya dua ratus ribu rupiah”. Ha.. diapun terperangah kemudian berucap “Alhamdulillah, jadi kemarin olokannya tepat saja jika lagi mencicipi kuacinya horang kaya”.” Kalo segitu mah gak jadi rekomended untuk camilan harian. Mungkin ketemunya pas lebaran saja”. ucapku kemudian sambil menatap kemasan almond Karamel ditanganku.

*Pateh Kota, 01012021