MIKO
“Ummi, ade boleh ajak miko ya ?”, tanya bungsu kami yang sebentar lagi akan dijemput pulang liburan semester. “Miko ?”, tanyaku.
“Iya kucing, oreng. Gak ada yang jagaiin semua pada pulang jadi dipersilahkan bagi yang mau bawa pulang. Ade mau ya..boleh kan?, rengeknya lagi.
“ya owkeh dah, tapi harus tanggung jawab lho, jawabku.
Karena biasanya yang telaten mengurus kucing kakaknya, tapi abynya juga oke, hitung-hitung melatih kesabaran dan tanggung jawabnya.
Betapa girangnya yang disana dapat lampu hijau boleh membawa miko bersamanya. Pada waktu dia menelpon kami sudah dalam perjalanan menjemputnya sehingga tidak membawa keranjang kucing. tapi amanlah pikirku dari ceritanya kucingnya jinak saja. Semoga aman saja tidak sestres boyem kucing betina yang sampai lidahnya menjulur keluar, napasnya niak turun tak teratur saat kami bawa jalan-jalan sore.
Setelah menyelesaikan adminstrasi kepulangan kami pun segera meluncur ke petshop terdekat. Berencana untuk grooming dulu sambil dititipkan. Agar kami juga bisa berbelanja barang terlebih dahulu. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Selesai belanja barang selesai pula miko grooming. Jemput miko meluncur pulang.
Selama perjalanan pulang miko tampak gelisah hilir mudik menjelajah keberbagai sudut ruang dalam mobil. Sampai akhirnya dia merasakan ada, tempat yang nyaman mulailah kaki nya mengais-ngais. Astagfirullah, rupanya miko kebelet pipis. Setelah itu sikapnya usdah sedikit tenang tapi masih mondar mandir enggak mau diam. Gerah dengan ulah miko si adek memangkunya tak lama dia teriak “Ummi!, miko pup hu..hu… kena baju adek gak bisa gerak ni.. bau bangeet. “. Karena panik kusuruh saja menurunkan kaca mobil. karena ia kaget dengan kelakuan miko hingga menurunkan kaca sampai lebar dan jadilah miko loncat keluar. Untung saja tidak dalam kecepatan tinggi dan agak kepinggir. Akhirnya kami keluar berjalan kaki menyisisr pinggir jalan mencari jejak miko.
Sangat khawatir karena miko belum akrab. Tapi masih berharap bisa ketemu. Setelah berjalan beberapa ratus meter dan berbelok kedalam gang, terlihat ekor kuning gerak-gerak. Alhamdulillah ternyata masih jodoh, segera saja bergegas kembali kemobil dan melesat lebih cepat karena aroma sekeliling sudah nano nano sangat tidak sedap.
*Pateh Kota, 17 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hi..hi.. baunya nano nano
He..he iya bunda ampun dah miko, sampai rumah tidur lelap ia..
He..he iya bunda ampun dah miko, sampai rumah tidur lelap ia..
Ada apa dengan miko ? keren dan sukses selalu bu rita
masih rijki nya ktemu..kembali bergabung ya...adaptasi dengan nano nano hehe
alhamdulillah, bunda jadi eror gara" nano nanonya