Baru kali ini mengawasi ujian sekolah dengan menghadapi anak-anak memakai pakaian batik bebas. Sudah lama tidak melihat anak kelas IX jadi rasanya pangling melihat mereka sudah seperti dewasa saja.

Peserta ujian sekolah tetap mambawa HP andoidnya karena soal dibagikan lewat HPnya masing-masing. Bagi mereka yang tidak punya HP, tentu disediakan oleh sekolah. Hal ini untuk melatih emosi dan psikologi mereka untuk menghadapi ujian online di masa yang akan datang.

Ada kejadian yang membuat saya ikut nyesek dimana seorang peserta menjerit karena kaget, ketika saya tenangkan dan ditanya kenapa, Ia menjawab dengan nada masih cemas karena ketika mau klik kirim malah tersentunya yang ulang atau balik. Ini mengakibatkan peserta harus ulangi lagi dari awal.

Saya tenangkan ia, dan saya berjanji akan menemaninya sampai slesaidan saya menyarankan jangan terpengaruh dengan teman-temannya yang sudah selesai.

Akhirnya Ia selesai juga. Saya pun ikut senang.