Seorang sahabat mengunjungi temannya yang sudah lama tak bertemu. Mereka adalah sinta dan santi. Memiliki nama yang hampir sama membuat mereka seperti dua saudara. Sinta dan Santi sama-sama terharu melihat keadaan masing-masing. Keduanya sudah sama-sama sukses. Sinta memutuskan untuk menginap malam ini di rumah santi. Dengan demikian mereka bisa puas bercerita dan melepas rindu.

Ketika pagi hari, Sinta membuka jendela untuk menikmati terbitnya mentari pagi. Perlahan sejuk udara masuk menyapu mukanya. Rasanya seluruh beban di kepala hilang tersapu udara pagi. Cuma sayang ada pohon besar yang menghalangi pandangannya. Maka ia meminta santi utnuk mencari oarng yang bisa menebang pohon tersebut. Agar ia tidak terhalang menikmati udara pagi, dan sinar mentari.

“Kenapa harus di tebang sahabatku? Bukankah dirimu cukup menggeser tempat duduk saja, kata Santi. Sinta pun mengikuti saran sahabatnya. Dan ternyata ia bisa melihat matahari dengan utuh. Kau benar San, seraya bersorak dan bertepuk tangan.

Begitulah kita semua, seringkali beranggapan bahwa sumber masalah itu datangnya dari luar, kita tak berani mangatakan bahwa sumber masalah sebenarnya dari diri kita sendiri. Masalah yang bermasalah adalah cara berpikir kita. Menggeser sedikit cara pandang kita sebetulnya akan memberi solusi yang dialami.

Cara pandang seeorang merupakan cerminan dari kehidupan yang dijalaninya. Cara pandang yang sehat maka akan membuat perkataan kita menjadi baik dan santun serta tidak akan selalu melihat keburukan pada diri orang lain. berbuat baiklah dan bijaksanalah dalam menyikapi sesuatu.