Sudah setengah perjalanan Ramadhan kita lewati. Malam ini adalah malam keenam belas bulan Ramadhan. Orang kampung kami menyebutnya dengan malam qunut.

Meskipun pada umumnya ketupat ada pada menjelang lebaran, akan tetapi khusus di kampung kami, menjelang malam qunut biasanya warga membuat ketupat. Cangkang ketupatnya dibuat dari daun kelapa yang masih muda lalu dianyam, dan setelah itu didalamnya diisi beras. Kadang-kadang ada yang mencampurnya dengan kelapa dan kacang merah sehingga memiliki rasa yang lebih gurih. Cangkang ketupat yang sudah diisi beras lalu direbus hingga beberapa jam lamanya.

Malam harinya sebagian warga membawa ketupat tersebut ke Masjid untuk dibagikan kepada jamaah salat tarawih. Sebagian lainnya dijadikan hidangan makan setelah berbuka. Ketupat biasanya disajikan dengan masakan bersantan seperti opor, sayur lodeh, atau ada juga yang menggunakan bumbu kacang. Semua itu tergantung pada selera masing-masing.

Malam qunut merupakan tanda setengah perjalanan Ramadhan sekaligus mengingatkan kepada kita untuk menggunakan sisa setengah perjalanan Ramadhan selanjutnya dengan sebaik-baiknya agar kita memperoleh kebaikan dan keberkahan Ramadhan yang sesungguhnya.