#R-63

Malam kemarin saya menulis puisi tentang kematian. Esoknya terdengar pengumuman dari sumber suara di Masjid, tiga orang tetangga telah meninggal dunia pada malam yang bersamaan.

Tua, muda, kaya, miskin, sehat ataupun sakit, maut tak pandang bulu.

Mentafakuri peristiwa ini, masihkah manusia akan menyombongkan diri di dunia ini?

Segala hasil cipta karya manusia dengan teknologi canggih sekalipun nyatanya tidak mampu menyudahi pandemic ini. Ia tidak mampu menghentikan makhluk sangat kecil tak kasat mata. Satu tahun dua tahun terlewati, pandemic tak juga mau pergi dari bumi pertiwi. Satu persatu manusia berguguran. Lubang-lubang kuburan semakin dipenuhi oleh jasad-jasad tak bernyawa. Mereka berpulang ke alam baqa. Alam yang akan didiami oleh seluruh makhluk sesudah kematiannya. Alam akhirat yang telah Allah SWT terangkan di dalam Al-Qur’an selain alam dunia.

Menyaksikan lubang-lubang kuburan dipemakaman, dengan ukuran dan desain yang sama. Membayangkan betapa gelap dan penuh rasa takut terbaring di alam kubur seorang diri. Harta, tahta, jabatan tak lagi menjadi milik kita. Keluarga, teman dan sahabat satu persatu beranjak pergi meninggalkan kita seorang diri di alam kubur. Lalu, adakah yang bisa kita jadikan sebagai sahabat yang menemani kita di alam kubur?

Satu-satunya sahabat yang akan menjadi teman kita di alam kubur adalah amal saleh. Ia lah yang akan membuat alam kubur kita menjadi terang benderang dengan cahaya wudhu kita, shalat kita, puasa kita, zakat kita, sedekah kita, silaturahmi kita, dan segala kebaikan yang kita amalkan pada saat kita hidup di dunia. Amal saleh dapat meluaskan alam kubur yang sempit, pun juga dapat menerangi alam kubur yang gelap gulita. Amal saleh lah yang kemudian akan menghias alam kubur kita laksana taman dari taman-taman surga. Wallahu a’lam.

Pandemic ini semestinya mengingatkan kita kepada seberapa besar amal saleh yang sudah diperbuat. Akhlak mulia selayaknya dijunjung tinggi oleh setiap insan di bumi pertiwi, baik dari jajaran pemerintah maupun rakyatnya. Tak ada lagi hoaks, tak ada lagi fitnah, tak ada lagi kemunafikan dan kadzaliman yang melanda. Bersatu padu melawan pandemic dengan tetap menjaga protokol kesehatan, meningkatkan imun dan iman serta takwa kepada Allah SWT agar kembali meraih kebaikan dan keberkahan dari-Nya untuk negeri tercinta, Indonesia.