'MULIH DILIK' (Mudik)
Momentum mudik adalah hal yang ditunggu2 sebagai anak yang sudah bersuami dan merantau nun jauh dari kampung halaman. Tidak peduli berapa lembaran rupiah yang harus tersedia untuk menapaki tanah kelahiran, semangat yang membara para pemudik untuk bertemu ibunda dan ayahanda sudah mendarah daging. Sungguh ramadhan adalah gambaran hingar bingar banyak mata dan hati yang merindukan senyum sang pemberi petuah, gambaran kerinduan beberapa insan yang hendak menengok pusara yang tercinta. Luapan lelah seperti tertumpah setelah sampai di kampung nan dingin, jauh dari hiruk pikuk kerasnya alam fana ini. Sederhana namum mendalam. Senyum ibu menjadi pematik semangat yang mulai menyusut, nasehat ayah menjadi pengikat agar tak lena dan rapuh pada kenyataan. Begitulah cerita kehidupan, sejauh mana kita pergi, tempat terindah adalah rumah. Rumah dimana kamu dibesarkan, rumah dimana kamu mengurai tangis dan tawa bersama. Oh sungguh semua akan merindukan masa kecil itu. Terimakasih Ramadhan, bulan yang cepat sekali berlalu. Semoga masih bertemu di Ramadhan berikutnya dengan para terkasih. Sekarang mari menjamu karya kembali di tanah rantau.^-^
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar