Teori Vs Praktek
Setiap Pembelajaran Fisika, anak-anak selalu antusias jika diajak praktek. wajah-wajah penasaran, terkesima, heboh dan semangat selalu menggelora di dalam ruangan. Tiba-tiba ada seorang siswi yang nyeletuk, "Ibu, kalau pelajaran fisika kayak gini saya suka bu, tapi kalau materi saya pusing bu, otak saya seperti tidak sampai menggapainya". Celetukan itu disambut ketawa riuh teman-teman yang lain. Sebut saja nama siswi ini adalah "mawar". Memang jika dalam pembelajaran di kelas, mawar cenderung anak yang sedikit kesulitan untuk menerima materi fisika. Berbagai metode pembelajaran di kelas dirasa tidak "mempan" oleh mawar, melihat rumus-rumus di buku pun sudah membuatnya mual. Pernah suatu hari di jam istirahat, mawar menghampiri saya yang kebetulan dari kamar mandi. "Assalamu'alaikum ibu, mawar ingin bicara sama ibu", serunya sambil menundukkan pandangan. "Kenapa nak?",jawabku. "Ibu kenapa saya dari MTS bodoh sekali pelajaran Fisika, dulu guru saya sampai sebel sama saya karena tidak ngerti-ngerti, saya sudah bertanya pada teman dan tetap tidak terlalu mengerti bu". "Saya sudah berusaha mati-matian nilai saya paling bagus cuma 65", ceritanya panjang lebar.
"Mawar, tidak ada anak yang bodoh, jangan bilang kamu bodoh!" , ucapku sambil menatapnya. Semua punya kelebihan dan kekurangan. Mungkin passion kamu memang bukan di bidang science, terutama fisika. Ibu sangat salut dengamu nak, karena kamu tidak pernah menyerah untuk belajar, selalu semangat. Percayalah kamu itu juga punya kelebihan yang mungkin temanmu tidak punya. Jangan pernah menyerah ya nak, ibu doakan kelak kamu sukses", ucapku sambil menepuk bahunya. Ku akhiri pembicaraan dengan mawar karena bel masuk sudah berbunyi. Ya, mawar ini selama pembelajaran termasuk anak yang aktif dalam bertanya, meskipun seringkali dia mendengar ledekan dari teman-temannya, dia tetap PD dalam bertanya. Meskipun terkadang pertanyaanya terkesan konyol, saya tetap meladeni dan berusaha sabar memberi penjelasan. Keingintahuannya luar biasa sekali. Mungkin untuk nilai-nilai ujian hasilnya sangat jauh dibanding dengan teman-temanya. Akan tetapi dia adalah anak yang sangat cekatan dan terampil ketika praktikum, kepiawaiannya dalam merangkai alat, kreatifitasnnya dalam menemukan hal-hal yang baru adalah sisi menakjubkan darinya yang tidak dimiliki oleh teman-temanya. Saya sebagai guru pun harus mengapresiasinya. Anak yang hebat bukan saja anak yang nilainya 90 ketika ujian, "hebat" bukan saja sekedar angka, semua anak hebat dengan keliebihannya masing-masing. Semangat untuk semua anak-anak hebat di Indonesia!!!!!!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, mbak Ryan...
Terimakasih, masih belajar
Sukses selalu....
Mantap.... Salam literasi
Terimakasih, salam literasi