Riyan Rosal Yosma Oktapyanto

Seorang manusia yang suka belajar...

Selengkapnya
Navigasi Web
First Flight Seorang Guru Kurung Batokeun

First Flight Seorang Guru Kurung Batokeun

First Flight Seorang Guru Kurung Batokeun

Malang. Kota terjauh yang pernah aku tempuh. Sebelum berangkat yang terpikir adalah makanan dan buah apel. Padahal tujuanku berangkat ke Malang bukan untuk wisata kuliner. Tujuan ku ke Malang untuk mengikuti Bimbingan Teknis Kepenulisan Peogram Satu Guru Satu Buku dari P4TK PKn dan IPS. Aku seorang guru yang kata orang sunda bilang kurung batokeun. Seorang guru yang jarang piknik, kunjungan, ataupun kegiatan keluar kota.

Sebagai guru yang kurung batokeun Bingung bagaimana caranya pergi ke Malang. Bagaimana mencari moda transportasi, alamat tempat acaranya, apa saja yang dibawa dan berbagai hal yang membuat ku kadang merasa kalut. Kekalutan tersebut akhirnya terobati setelah aku melihat di daftar peserta melihat ada nama yang kukenal. Nama yang kukenal itu yaitu Deni Komarudin, adik kelas sewaktu kuliah di Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Dia seorang guru yang rajin mengikuti kegiatan baik tingkat local, nasional bahkan regional ASEAN. Akhirnya aku pasrahkan urusan-urusan cara keberangkatan ke dia karena lebih pengalaman untuk urusan traveling.

Kami berangkat ke Malang dengan memakai moda transportasi pesawat terbang. Bagiku momen ini adalah kesempatan naik pesawat terbang untuk pertama kalinyanya. Yah, maklum lah guru kurung batokeun tea! Hehe. Oleh karena itu kebingungan memilih moda transportasi aku pilih dengan pesawat terbang

Kesan pertama naik pesawat terbang beribu perasaan. Tegang, takut, resah, senang, takjub, sampai keringat dingin saat take off dan landing semua begitu berkesan. Saat pertama terbang ini memang begitu mengesankan. Saat berangkat, melangkahkan kaki masuk pesawat, tak luput kesan saat memperhatikan para pramugari berpakaian rapi menyampaikan arahan penerbangan. Semua terasa indah.

Namun semua kesan tersebut terasa tidak apa-apanya dibanding dengan kesan saat berada di atas udara dengan ketinggian yang sangat tinggi. Saat kepalaku menengok keluar jendela dan melihat kenampakan alam yang begitu indah dari atas pesawat. Perasaan-perasaan dengan kesan emosional tergantikan dengan kesan yang lebih dalam yaitu merasa kecil dihadapan Tuhan.

Kota Batu, 14 Agustus 2017

Riyan RYO

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

pengalaman yang keren. Tulisannya keren banget. Mangtabs

15 Aug
Balas

matur suwun Pak Leck Murman. ini sebagai latihan saat dipelatihan.

15 Aug

pengalaman yang luar biasa keren. tetep semangat pak

15 Aug
Balas

Terimakasih bu. Smg tulisan2 saya makin berkembang

19 Aug

Woww naik pesawat ni yeee.. Ikut donkss... Semoga sering naik pesawat lagi yah pak Ryan, ini adalah perjalanan pertama yang mengasyikan tentunya hee

21 Aug
Balas

Iya Bu, maklum guru kurung batokeun, Faqir wisata. Hehehe... Aamiinn.. Semoga bs ikut kegiatan2 nasional lg yg pake free flight lg hehehe

23 Aug

"Merasa kecil dihadapan Tuhan", Subhanallah dah diingatkan.

15 Aug
Balas

renungan/tafakur ringan anak kampung sambil ngajak senyum

15 Aug

First Flight, langsung ketemu keagungan Allah. Luar biasa.

15 Aug
Balas

Alhamdulillah...

15 Aug

jadi ikut baper, nih...... teringat saat pertama kali saya naik pesawat juga.

15 Aug
Balas



search

New Post