Riyan Rosal Yosma Oktapyanto

Seorang manusia yang suka belajar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ironi Kehidupan vs S.Pd (Sarjana Penuh dedikasi ^_^)

Ironi kehidupan vs S.Pd (Sarjana Penuh dedikasi ^_^)

Suatu maghrib pada sebuah perkampungan di tengah-tengah perkebunan teh Sukaratu PTPN VIII Pangalengan, menjadi saksi bisu dedikasi seorang pejuang pendidikan bernama Tatang Tajudin,S.Pd Walau beliau sering kali dalam penulisan namanya di administrasi sekolah sangat tidak senang dicantumkan gelarnya, karena menganggap dirinya sedikit ilmu akademiknya karena beliau sebatas S1 dari suatu universitas yang kurang terkenal: Universitas Terbuka (UT) kilahnya. Namun diluar itu semua pengalaman dan ilmu kehidupannya luar biasa.

Hari itu dimana kusaksikan sendiri dedikasinya Pak Tatang. Pada suatu saat sore bahkan mendekati magrib yang gelap gulita kuhantarkan dia menuju medan perjuangan. Dengan alasan sederhana biarlah orang berkata apa mudah-mudahan bisa menjadi bekal kelak menghadapnya alias ibadah dibarengi dengan tekap menuntaskan pendidikan muridnya di tingkat sekolah dasar.

Jalanan yang gelap gulita, aku dan Pak Tatang dengan mengendarai motorku melintasi sunyinya perkebunan teh Malabar yang berbatu dan berkelok-kelok menuju sebuah kampung di perkebunan Sukaratu tuk meyakinkan seorang murid kelas VI yang telah enggan sekolah cukup lama agar esok bisa mengikuti UASBN. Subhanalloh, aku malu dengan pendidikanku, aku malu dengan gelarku, aku malu dengan gajiku, dan aku malu dengan statusku. Mungkin benar kata beberapa seniorku ia berkata: “Enaknya gaji angkatan PNS sekarang, langsung besar-besar ngak seperti dulu”.

Sesaat ku tiba di perkampungan tersebut. Sejenak kumerenung sembari kudengarkan terus pembicaraan sorang guru penuh dedikasi untuk meyakinkan muridnya dan orang tuanya agar si murid bisa mengikuti Ujian akhir penentu pendidikan WAJAR DIKDAS. Ditengah keprihatinan suatu kampung yang jauh dari peradaban nan memprihatinkan (saat itu sedang mati lampu) namun dekat sekali dengan penentu peradaban:”Listrik” ( tempat penyuplai liktrik dan gas untuk jawa dan sumatra sebuah PLTU yang ada di daerah Pangalengan, orang Pangalengan bilang “magma”.) Sebuah ironi kehidupan. Kampung yang mayoritas pekerjaanya buruh kebun di perkebunan teh.

Pemetik, tukang membersihkan ilalang dan rumput yang megganggu pohon teh, buruh semai bibit pohon teh, dan pekerjaan yang berhubungan dengan “kasta” rendah sisa-sisa feodalisme penjajah belanda yag begitu melekat kuat mengakar di kultur perkebunan teh. Mereka butuh pendidikan namun belum sadar pentingnya pendidikan bagi mereka dan generasi mereka. Pendidikan di negeri ini benar-benar masih jauh dari kata berhasil mencerdaskan kehidupan bangsanya.

Ternyata ku makin bersyukur dengan segala yang kuterima sekarang. Kuyakin apa yang terjadi pasti ada hikmahnya. Dulu aku kurang bersyukur ditempatkan kerja oner pemerintah di sebuah kampung di pinggir perkebunan teh yang jauh dari aktivitas kuliah dan kehidupanku yang lain dahulu di perkotaan. Namun dibalik itu semua Alloh telah menyiapkan sebuah “pendidikan” kehidupan agar aku bisa makin bijak menyikapi kehidupan ini. Agar aku bisa menjadi seorang guru yang benar-benar guru, agar aku bisa menjadi manusia dewasa, dan yang terpenting agar kau makin bisa bersyukur, makin bisa menjadi hamba-Nya yang baik.

Alhamdulillah, kutemukan kembali sekeping puzzle kehidupanku yang terkuak kembali di relung kehidupan ini. Sebuah hadiah (HARDIKNAS) Hari Pendidikan Nasional bagi guru muda seperti saya. Pada tahun pertamannya ia mengajar sebagai abdinegara.

selepas Sholat Isya. Di Bumi Malabar-Kampung Baru Sulam - Pangalengan 03 Mei 2010 pukul 20:38, Saat ku sendiri menyepi di kamar kosanku

note: Tulisan lamaku saat masih bujang, saat baru diangkat menjadi abdi negara ^_^!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post