Riyan Rosal Yosma Oktapyanto

Seorang manusia yang suka belajar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Konsep Ecoliteracy ala Aa Gym

Konsep Ecoliteracy ala Aa Gym

Konsep Ecoliteracy ala Aa Gym

Oleh :

Riyan Rosal Yosma Oktapyanto, M. Pd

Guru SDN Ciparay 01 Kabupaten Bandung

Penerima Beasiswa S2 P2TK Dikdas Kemdikbud

Bumi adalah tempat tinggal manusia yang telah mengalami banyak perubahan akibat manusia. Eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan untuk pembangunan salah satun penyebab menurunnya kualitas lingkungan. Manusia memiliki peran strategis dalam isu lingkungan ini. Permasalahan kerusakan lingkungan ini jika tidak ditanggulangi maka kehidupan manusia di bumi ini akan terganggu. Salah satu usaha untuk mencegah, mengantisipasi dan menanggulangi kerusakan lingkungan adalah melalui pendidikan.

Pendidikan dapat menjadi wahana strategis untuk mentransmisikan, mentransformasikan, dan mengembangkan pemahaman tentang potensi dan keterbatasan lingkungan untuk dimanfaatkan. Pemahaman tentang lingkungan pun sangat diperlukan untuk beradaptasi baik secara local, nasional, maupun global, guna ketahanan hidup, menjalin kerjasama, dan memanfaatkan peluang yang ada berdasarkan kompetensi atau kecerdasan yang diperlukan sesuai kebutuhan lingkungan yang beragam. Pemahaman, Pemilihan, pemanfaatan, dan pengelolaan lingkungan secara bijaksana, sangat penting untuk mempertahankan lingkungan dan sekaligus kehidupan manusia itu sendiri adalah dasar dari ecoliteracy.

KH. Abdullah Gymnastiar yang biasa kita kenal dengan sebutan Aa Gym di Pesantrennya memiliki konsep pendidikan yang kongkrit mengenai ecoliteracy sendiri. Aa Gym adalah salah satu ulama yang sangat melek dan konsen pada lingkungan. Tak ayal kiranya beliau bisa kita juluki sebagai “Ulama Ecoliteracy”. Beliau memiliki Konsep-konsep yang bagus dalam penerapan kepedulian dan kemelekannya terhadap konservasi lingkungan hidup yaitu diataranya konsep 3M, TSP, Eco-Pesantren, BEBAS KOMIBA, dan lain lain.

Salah satu hal yang paling terlihat adalah mengenai kebersihan akan sampah adalah konsep TSP dan BEBAS KOMIBA-nya. Konsep TSP yang sering di kumandangkan ulama kondang asal pesantren Daarut Tauhid Bandung ini pada lingkungannya. Konsep TSP adalah singkatan dari T: Tahan membuang sampah sembarangan, S: Simpan sampah pada tempatnya, P: Pungut sampah pada tempatnya. Sedangkan BEBAS KOMIBA adalah akronim dari Be: berantakan rapikan, BAS: basah keringkan, KO: kotor bersihkan, MI: miring luruskan dan BA: bahaya amankan.

Konsep TSP dan BEBAS KOMIBA milik Aa Gym ini terlihat pada lingkungan sekitar Pesantren Daarut Tauhid. Jika kita pergi ke sekitaran Jalan Gegerkalong Girang tempat Pesantren Daarut Tauhid berada, dari awal pertigaan masuk jalan ini arah Jalan Setiabudi sampai ke Pesantren Daarut Tauhid maka akan terlihat betapa bersihnya jalan tersebut. Aa Gym memiliki andil besar terhadap kebersihan jalan tersebut dari sampah. konsep TSP dan BEBAS KOMIBA. Selain dua konsep ecoliteracy ini bukan hanya dijadikan jargon Pesantrennya namun kita bisa melihat sendiri kewibawaan dan kebesaran nama Aa Gym tak menyurutkan beliau untuk langsung turun tangan memungut dan membersihkan jika melihat sampah berserakan disekitarnya. Hal ini menyebabkan para santri dan masyarakat disekitarnya menjadi lebih tergugah untuk menjaga lingkungannya agar bersih dan tertib tanpa terpaksa karena di teladani oleh panutannya.

Ecoliteracy secara etimologis berasal dari dua kata eco dan literacy. Eco singkatan dari ecology yang berarti cabang ilmu alam yang mengkaji habitat dan interaksi antara benda hidup dengan alam sekitar. Ekology juga tidak hanya mempelajari tentang stuktur dan fungsi alam namun mempelajari tentang analisa dan solusi tentang berbagai gejala alam. (Zulkifli, 2014). Sedangkan literacy berarti kemelekan. Sehingga ecoliteracy dapat diartikan sebagai kesadaran, kefahaman dan kemelekan tentang keilmuan lingkungan hidup.

Secara istilah Michael K Stone, dan Z Barlow, (2005) dalam bukunya yang berjudul Ecologycal Literacy: Educating Our Children for a Sustainable World, menjelaskan bahwa ecoliteracy atau ecologycal literacy adalah kemampuan seseorang yang melek ekologis dimana dia memiliki setidaknya pemahaman dasar ekologi, ekologi manusia, dan konsep keberlanjutan, serta mereka mempunyai langkah-langkah untuk memecahkan masalah mengenai lingkungan dan keberlangsungannya. Konsep ecoliteracy ini layaknya kita kampanyekan terus menerus agar terciptanya lingkungan alam dan sosial yang terjaga keberlangsungan dan kelestariannya dimasa depan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post