Kasih Sayang Fundamen Keluarga dan Pendidikan
Prof. Dr. Hj. Euis Sunarti, Guru Besar IPB dan juga selaku Ketua Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia. Menjadi salah satu pembicara pada Seminar Nasional dengan tema “Peran Keluarga Dalam Pembentukan Karakter Keluarga.” Kegiatan dilaksanakan pada Jum”at tanggal 18 Agustus 2017 di Auditorium JICA FPMIPA UPI Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung. Pada Kesempatan ini, Euis Sunarti menyampaikan bahwa secara data dan fakta serta multi faktor dan multi masalah yang terkait keluarga. Peran keluarga utamanya adalah kokohkan struktur keluarga dan optimalkan fungsi keluarga. The devil is in the detailed and child first, demikian disampaikan sebagai penutup pada paparannya.
Seminar Nasional ini merupakan inisiasi Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia (PLS FIP UPI) dengan Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia. Sebagai Ketua Pelaksana Seminar Nasional Dr. Asep Saepudin, M.Pd menjelaskan bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Namun seiring dengan perkembangan jaman maka fungsi tersebut bergeser karena berbagai faktor. Salah satu contohnya karena adanya keterbatasan interaksi diantara anggota keluarga. “Hasil kegiatan seminar ini, kita ingin mengkritisi tentang konsep pendidikan keluarga secara filosofis, teoritis dan empiris sehingga ditemukan pola pendidikan keluarga yang berfungsi sesungguhnya sesuai dengan tuntutan jaman,” harapnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung
Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd. menyampaikan bahwa kasih sayang menjadi suatu hal yang fundamen dalam keluarga dan pendidikan. Pendidikan dasarnya adalah kasih sayang. Komponen utama dari karakter bangsa adalah tata nilai atau values yang dibangun dan dikembangkan oleh waga bangsanya. Lebih lanjut dikatakan, seluruh elemen bangsa harus memiliki komitmen terhadap pondasi kasih sayang. Mereka yang mencintai bangsanyalah yang membuat Indonesia kuat. Elih Sudiapermana yang juga sebagai Dosen di Departemen PLS FIP UPI menyampaikan bahwa kemitraan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat dalam menjamin kepastian berjalannya pembangunan karakter bangsa pada siswa harus menjadi sebuah kebijakan formal penyelenggaraan pendidikan di daerah. “Model Kemitraan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat perlu memberi ruang yang leluasa kepada masing masing pihak untuk mengambil inisiatif dan berkomunikasi serta berkolaborasi memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembangunan karakter siswa,” jelasnya.
Isu-isu Kebangsaan dan Pembangunan Karakter Bangsa harus menjadi tema utama dalam berbagai kesempatan dan aktifitas Keluarga dan Masyarakat, khususnya dalam kegiatan bersama kemitraan dengan sekolah. Demikian Elih Sudiapermana mengakhiri pandangannya pada kegiatan Seminar Nasional di Bandung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya setuju sekali dengan kalimat, "Pendidikan dasarnya adalah kasih sayang."
Terimakasih atas atensinya
Karakter Bangsa harus menjadi tema utama dalam berbagai kesempatan dan aktifitas Keluarga dan Masyaraka...sangat setuju ibu...
Terimakasih Bu Umul Muarofah....salam kenal
Inti kekuatan edukasi di keluarga..sip. Mari kita gerakkan. Salam..
Terimakasih Pak Wiyono