Tantangan Menulis Hari ke-50

Jumat, 26 Juni 2020

#TantanganGurusiana

Sabtu, 27 Juni 2020 atau besok MA Ar-Ridlo Kalipare Malang memiliki hajat besar di awal new normal. Sejumlah seratus orang yang akan terlibat dalam hajat besar tersebut. Dan Hari ini, Jumat tidak hanya persiapan kelahiran anak pertama tetapi juga mempersiapkan pembagian hasil nilai bagi adik-adiknya, anak kedua dan ketiga. Betul sekali. Agenda tahunan di akhir tahun ajaran baru melibatkan siswa dan orang tua siswa. Pelepasan siswa dan kenaikan siswa ke jenjang kelas yang lebih tinggi. Tidak seperti sekolah lainnya. MA Ar-Ridlo Kalipare yang berada di zona hijau dan lingkungan pesantren tentu memiliki alasan tersendiri mengapa berani merencanakan kegiatan besar dengan banyak orang.

Mempersiapkan agenda tahunan di waktu Pandemi menjadi tantangan sendiri. Protokol kesehatan di era new normal tetap diberlakukan. Persediaan tempat cuci tangan sebelum memasuki area dan pengecekan suhu badan dengan termometer tembak. Memakai masker dan faceshild selama kegiatan wisuda Purna ini tetap menjadi protokol utama kegiatan ini. Menjaga jarak juga diperhatikan meski tidak sampai satu setengah meter. Apapun itu panitia dan dewan guru beserta warga MA Ar-Ridlo Kalipare Malang telah menuliskan daftar minus dan plus-nya ketika agenda ini berhasil dipersiapkan.

Hari ini Jumat rasanya saya menjadi saksi juga bagian dari persiapan kelahiran anak pertama. Benar tulisan dan pandangan saya merayakan kelahiran pertama sebelumnya ubahnya seperti mengadakan acara sambutan untuk menantikan pelepasan anak pertama dari MA Ar Ridlo yang selama tiga puluh enam bulanmengandung mereka. Mempersiapkan acara ini tidak ubahnya mudah dan sederhana karena butuh keterikatan antara anak dan orang tua sekolah, orang tua siswa, terutama kerja tim, kalangan lainnya.

Dari pukul 8.50 WIB saya mulai mengawal dan mengawasi persiapan kelahiran anak pertama. Sedari pemasangan tenda besar dari jangkauan sinar mentari di siang besok, penataan dekor panggung yang berkesan, juga gladi kotor berakhir gladi bersihnya. Tidak sedikit pengorbanan dan usaha yang terlahir dari persiapan kelahiran anak pertama besok.

Undangan yang serba mendadak, persiapan pengadaan alat pendukung untuk berhasilnya perayaan besok. Pesanan makanan dan konsumsi, semuanya serba sulapan. Apalagi adik-adiknya di kelas 10 dan kelas 11 itu sangat mendukung total. Ibarat kata seperti totalnya abdi pada tuannya. Totalitas tanpa batas. Diputuskan undangan dan peserta 120 orang. Jauh dari perencanaan tidak lebih dari 100 orang. Tapi, insyallah aman karena kamisiap mengadakan second opinion untuk solusi tambahan saat ada kendala tiba-tiba.

Gladi kotor dan gladi bersih berjalan penuh kendala. Susunan acara yang perlu rombak banyak. Perjalanan prosesi dengan alat seadanya itupun karena tenda dan perangkat audio speaker belum datang. Terbatas tapi mengesankan. Sebanyak 28 siswa Yang akan disiapkan sebagai anak pertama MA Ar-Ridlo Kalipare ini. Hanya 24 siswa yang siap dan mantap untuk hadir pada hajatan besok. Empat siswa berkendala karenapulang kampung setelah nyantri dan dua sudah bekerja jauh dari Malang.

Persiapan kelahiran anak pertama ini seperti membaca alur cerita. Sesuai susunan peristiwa tapi harus sesuai rencana. Tidak tetap dan stagnant tetapi bisa fluktuatif selama geladi resik sore ini. Berawal dari jam 9 pagi terjeda sholat Jumat dan siang hingga menjelang Maghrib persiapan tuntas dikhatamkan. Besok harapan panitia dan dewan guru kelahiran anak pertama ini mengucapkan terima kasih telah membersamai tiga puluh enam bulan turut mencari ungsian tempat untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sungguh banyak perjuangan dari anak pertama hingga sekolah ini semakin banyak perkembangan merekalah. Anak pertama yang sangat semangat. Alhamdulillah meski kurang mewah insyaallah berkah dan memiliki kesan sebagai kelahiran anak pertama.

Kalipare, 6 Juni 2020

20.03