Keindahan Aceh pada masa kini menjadi daya tarik para wisatawan domestik dan mancanegara. Aceh menyimpan sejuta pesona kecantikan alam. Lautnya indah, pantainya indah, gunungnya indah, hutannya indah danaunya indah. Subhanallah semua nya indah.

Sebagian wilayah Aceh memang pernah hancur dan porak poranda oleh dahsyat nya gempa tsunami tahun 2004. Tapi semua rekonstruksi Aceh berjalan sangat cepat. Bahkan gempa dan tsunami Aceh menjadi daya tarik tersendiri untuk wisata spiritual. Bahwa kita tidak ada apa apanya dihadapan sang pencipta. Hanya dengan hitungan menit ribuan manusia hilang nyawanya.

Menurut pandangan saya ada beberapa Alasan Aceh menjadi daya para wisatawan :

1. Masjid Baiturrahman

Menurut wikipedia, Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.

Ketika bencana tsunami ada ratusan orang yang berlindung di masjid Baiturrahman ini Alhamdulillah dengan kuasa Allah mereka selamat. Semua kita mendengar kisah ini sulit untuk dilupakan bahkan bagi banyak orang yang mengalami kejadian itu akan bertambah iman dan taqwa nya.

Salah satu tempat ibadah yang masih tegar berdiri kala tsunami itu adalah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.Masjid Baiturrahman dibangun pada masa kolonial Belanda dan selesai dibangun pada 188 ini Sekarang Di luar masjid dipasang payung elektrik raksasa yang memberi keteduhan bagi jemaah.Payung tersebut memiliki tampilan yang serupa dengan Masjid Nabawi di Madinah.

2. Museum tsunami Aceh

Tidak lengkap rasanya, bila berkunjung ke Aceh tidak mengunjungi Museum Tsunami. Di museum ini kita dapat melihat sejarah tsunami yang terjadi pada tahun 2004 silam.

Museum ini karya oleh seorang anak bangsa berbakat, yaitu Ridwan Kamil terkenal sebagai wali kota Bandung, Sebelum menjadi wali kota Bandung, Ridwan Kamil sendiri merupakan seorang dosen jurusan arsitektur di ITB. Ridwan Kamil memenangkan 'Sayembara Merancang Museum Tsunami Aceh' yang diselenggarakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias pada 17 Agustus 2007.

Museum Tsunami Aceh terbuka untuk umum pada 8 Mei 2009.Bila diperhatikan dari atas, museum ini merefleksikan gelombang tsunami, tapi bila dilihat dari samping (bawah) tampak seperti kapal penyelamat dengan geladak yang luas sebagai escape building.Museum ini dibangun oleh BRR NAD-NIAS setelah perlombaan desain yang dimenangkan M Ridwan Kamil, dosen ITB dan berhak atas dana Rp 100 juta.

Museum ini sendiri menghabiskan 140 miliar untuk pembangunannya.Tidak hanya berfungsi sebagai monumen peringatan tsunami, namun pengunjung yang datang seolah dapat merasakan kejadian tsunami Aceh 2004 silam. Di dalamnya terdapat lima ruang tematik yang punya pesan masing-masing.

3.Keindahan Alam

Aceh sangat terkenal dengan keindahan alamnya. Pantai Aceh sangat menarik perhatian wisatawan. Menurut saya contoh seperti puncak gurutee Gunung ini menjadi lintasan jalan nasional menuju kawasan barat selatan Aceh. Geurutee juga merupakan bagian dari hutan Ulu Masen yang kini dinobatkan sebagai salah satu hutan penyuplai oksigen kepada dunia. Gunung ini punya jurang yang sangat dalam dan langsung berbatasan dengan bibir pantai Samudra Hindia.

Perjalanan ke Puncak Geurutee harus melewati Gunung Paro dan Kulu. Kendaraan akan melintasi jalan tanjakan, turunan dan tikungan tajam. Di sisi jalan, ada jurang dan tebing tinggi yang kerap longsor saat musim hujan sehingga pengendara harus hati-hati. Kalu lagi musim durian, maka anda dapat menikmati durian yang banyak dijual di kiri kanan jalan. Karena di kawasan gunung ini memang banyak kebun durian milik warga.

Karena menjadi lintasan jalan nasional menuju kawasan barat dan selatan Aceh, kawasan Gunung Geurutee kerap menjadi tempat persinggahan, bersambung