Aku Tidak Mau Tenggelam di Dalam Dunia

Dunia penuh dengan ujian. Menguji kesabaran dan ketabahan. Tidak semua yang kita harapkan dan kita impikan terwujud. Butuh kerja keras dan usaha dan keyakinan.

Jangan terlalu berharap kepada manusia. Berharap kepada manusia yang ada hanya kecewa. Manusia tidak bisa mewujudkan impian dan cita-cita kita. Hanya Allah yang bisa mewujudkan segalanya.

Coba lihat orang berjualan sayur di pasar pagi. Iya sudah bangun pagi-pagi. Ada mengayuh sepeda puluhan kilo. Melawan dinginnya waktu subuh. Mendapat keuntungan yang tidak seberapa. Tapi tetap berusaha.saya yakin, Sang penjual sayur itu akan kecewa bila iya berharap kepada Manusia. Tapi iya akan bahagia bila berharap kepada Allah. Karena setiap rezeki sudah diatur oleh sang maha pemberi Rizki

Dunia ini seperti air madu yang tumpah di lantai. Datang ribuan semut-semut yg kelaparan. Ada yang menghisap dipinggir lalu pergi. Ada juga yang langsung tenggelam ke tengah mati kekenyangan. Semoga kita manusia tidak seperti semut yang rakus mati ditengah kenikmatan dunia.

Dunia ini tidak semuanya bisa dibeli dengan uang. Dunia ini tidak semua bisa bahagia dengan harta. Dunia tidak semuanya bisa di hormati dengan kedudukan dan pangkat jabatan.

Bila itu anggapan itu semua benar. Bahagialah Qarun yang punya banyak uang dan harta tapi diakhir kehidupan nya. Allah Tenggelamkan di perut bumi.

Bila kedudukan dan jabatan membuat kita mulia dan Bahagia, buruntunglah Fir'aun kerena dia punya jabatan dan kedudukan yang tinggi. Tapi diakhir kehidupan Fir'aun Allah tenggelamkan ke dalam laut merah.

Dunia ini telah memberi banyak pelajaran. Semoga kita beruntung seperti Bilal, iya budak hitam yang tak dikenal dulu. Kedudukan begitu rendah di dunia. Tapi Allah angkat derajatnya karena Islam dan Iman. Rasulpun mendengar bunyi telapak kakinya di surga.

Semoga kita tidak terlalu tenggelam di dunia yang sementara ini. Dan tidak terlalu berharap kepada manusia