Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Nama : RIZKI DASILVA, S.Pd.I, MA, Lahir : Juli Cot Mesjid, Tanggal 03 November 1987, Alamat : Jln Bireuen Takengon Juli Km 2,5 Desa Juli Seutuy,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Ucapan Natal Dan Toleransi Bagi Muslim

Antara Ucapan Natal Dan Toleransi Bagi Muslim

"Di Antara Ucapan Selamat Natal Dan Toleransi"

Bagi saya, tidak nego-nego, toleransi adalah menjalani keyakinan masing-masing tanpa memaksakan keyakinannya pada orang lain.

Ucapan natal bukan toleransi, jelas ucapan natalnya hukumnya haram. Walaupun kata orang ucapan natal, hanya sekedar ucapan. Bagi saya tidak!.

Coba renungkan, pakai akal dan hati kita. kita tahu, bahwa bagi kita kaum muslimin, keselamatan kita di akhirat juga diawali dengan sebuah ucapan, yakni syahadat.

Coba renungkan, pakai akal dan hati kita. bahwa perpindahan tanggung jawab dari ayah kepada suami anak perempuannya, dijadikan halal yang tadinya haram, juga bermula hanya dengan sebuah ucapan, yakni ucapan ijab qabul.

Coba renungkan, pakai akal dan hati kita. kita tahu, di akhir hayat kita pun, husnul khatimah kita, salah satunya ditandai hanya dengan ucapan, yakni dua kalimat syahadat.

Kalaulah ucapan syahadat begitu berat nilainya, ucapan ijab qabul begitu bedat nilainya, entah kenapa ucapan natal menjadi dimudah-mudahkan. Padahal tidak ada yang mengharuskan?

Tidak pernah hubungannya dengan toleransi akan rusak di negeri ini bila "hanya karena tidak mengucapkan natal". Dan tidak tidak masuk akal juga orang yang meyakini haram mengucapkan selamat natal, dituduh intoleran.

Jadi, jelas, mengucapkan natal lebih dekat kepada kebathilan daripada pahala?. Saya sadar, menyampaikan larangan sunggung tak nyaman, lebih nyaman mengajak kepada kebaikan. Namun saya khawatir terhadap taktik syaithan menjauhkan kita dari tuntunan Allah, SECARA PERLAHAN-LAHAN... ...

Rasulullah SAW melarang betul untuk menyerupai kebiasaan suatu kaum, sehinggalah penirunya disebut sebagai bagian dari kaum tersebut. Mengapa?

Ada begitu banyak hikmah dari perintah Rasulullah SAW tersebut. Salah satunya adalah, karena syaitan bekerja tak serta merta akan mengajak kita murtad.atau keluar dari Islam. Namun cukuplah menjadi bencana jika kita meninggalkan ajaran-ajaranNya.

Saya khawatir apa yang kita lihat hari ini, dari mulai mengucapkan, lalu hadir ke undangan "hanya makan-makan", lalu lama kelamaan turut serta menggunakan atributnya "hanya pakaian dan topi", lalu lama kelamaan asyik dengan gaya hidupnya. Ternyata mengasyikkan hidup yang minim aturan, tak perlu shalat 5 waktu, tak perlu menutup aurat, yang penting adalah berbuat baik dengan sesama. Gila ini.

Meniru gaya perayaannya, gaya makannya, gaya pakaiannya, semakin lama berbagai nilai kehidupan kita akan bergerak menjauh dari nilai-nilai keislaman kita. naudzubillahi mindzalik.

Di akhir zaman ini, sudah menjadi keniscayaan, akan semakin terpolarisasikan mana yang akan terikut dengan arus fitnah, dan mana yang akan tetap berpegang kepada agama yang lurus. Idealisme beragama bisa dijual dengan Uang dan harta dan jabatan. Tahun lalu bisa bilang haram, tahun ini bisa halal. Yang penting dapat dunia.

Semoga kita semua selamat dari fitnah apapun, senantiasa Allah istiqamah-kan di jalan yang lurus, murni, di dunia dan di akhirat. Allahumma Aaamiin.

-Rizki Dasilva S.Pd.I MA-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jazakallah atas share ilmunya. Islam agama toleransi. Mengajarkan kepedulian terhadap sesama. Namun dalam hal yang berkaitan aqidah aturannya sangat jelas. Lakum diinukum waliyadiin.

25 Dec
Balas

Sepakat pak, analisis yang biasa. Bagi saya haram mengucapkannya karena itu aturan dari langit. Logika manusia membuatnya seolah keliru itulah tipu daya setan. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

25 Dec
Balas

Sangat setuju, pak ustadz. Kita harus bisa mengerti dengan baik kata "toleransi". Laakumdinukum waliyadiin. Semoga kita senantiasa mampu menjalankan agama Allah ini secara kaffah. Barakallah, pak ustadz.

25 Dec
Balas

Saya setuju pak...tapi kalau bolehitambahlah pak dengan dalilnya biar mudah di share dan dipahami. Jelas dasarnya gitu

25 Dec
Balas

Saya setuju pak...tapi kalau bolehitambahlah pak dengan dalilnya biar mudah di share dan dipahami. Jelas dasarnya gitu

25 Dec
Balas

Saya setuju pak...tapi kalau boleh ditambahkan pak dengan dalilnya biar mudah di share dan dipahami. Jelas dasarnya gitu. (QS?, Hadis ?)

25 Dec
Balas

Pemahaman tentang Islam rahmatan lilalamin harus secara benar, tentu dikaitkan banyak hal, terutama dengan keimanan dan mashlahatnya. Memang bila kita ucapkan hal itu, membuat kita menjadi orang yang terbaik di negeri ini atau sebaliknya ketika kita tidak ucapkan itu, membuatkan jadi orang yang tak baik. Terus apakah ketika ucapkan, datangkan keuntungan dan ketika tidak ucapkan datangkan kerugian. Ucapan seseorang itu sesuai untuk orang yang sama, baru manfaat. Ini namanya adil, menempatkan pada tempatnta. Sukses selalu dan barakallah

25 Dec
Balas

Jujur secara pribadi saya berada di jalan yang sama dengan alur tulisan ini. Hanya saja sebagai seorang yang belajar menjunjung sikap ilmiah patut juga untuk memahami semua wacana yang terkait dengan topik Ucapan Selamat Natal. Secara hukum dan kebahasaan apakah sama saja kedua frase berikut? 1.Selamat Natal 2. Selamat merayakan Natal

25 Dec
Balas

InsyaaAllah Istiqomah Terimakasih, telah saling mengingatkan dlm kebenaran dan kebaikan. Barlkalloh, Ustadz.

25 Dec
Balas



search

New Post