Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Nama : RIZKI DASILVA, S.Pd.I, MA, Lahir : Juli Cot Mesjid, Tanggal 03 November 1987, Alamat : Jln Bireuen Takengon Juli Km 2,5 Desa Juli Seutuy,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Fakta Dalam Sejarah Dunia, Membuktikan Islam Bukan Agama Terorisme

Fakta Dalam Sejarah Dunia, Membuktikan Islam Bukan Agama Terorisme

"Fakta Sejarah Dunia, Membuktikan Islam Bukan Agama Teroris"

Saatnya ummat Islam mengambil bagian untuk membantah isu bahwa Islam adalah agama kekerasan dan Terorisme. Kita berada di zaman banyak media yang menyerang Islam terang terangan. Kita ummat Islam tidak boleh diam. Kita juga bisa melawan dengan membuktikan secara fakta apa yang terjadi sebenarnya setiap kejadian di dunia.

Menurut catatan resmi, delapan besar jumlah korban tewas manusia akibat perang dalam sejarah:

1. Perang Dunia II (1939-1945) , jumlah korban tewas 60 juta – 85 juta

2. Penaklukan Bangsa Mongol di Eurasia (1206-1324), jumlah korban tewas 40 juta – 70 juta

3. Perang Tiga Kerajaan di Cina (184-280), jumlah korban tewas 36 juta – 40 juta

4. Perang Jepang Sino Kedua di Cina (1937-1945), jumlah korban tewas 25 juta

5. Penaklukan Dinasti Qing/Ming di Cina (1616-1662), jumlah korban tewas 25 juta

6. Pemberontakan Taiping di Cina (1850-1864), jumlah korban tewas 20 juta – 100 juta

7. Perang Dunia I (1914-1918), jumlah korban tewas 20 juta

8. Pemberontakan An Lushan di Cina (755-763), jumlah korban tewas 13 juta – 36 juta

Jumlah korban tewas terbesar yang menempati urutan pertama sebetulnya bukan pada Perang Dunia II sebagaimana catatan resmi di atas, di mana bangsa-bangsa Eropa dan AS sebagai pemain utama. Orang-orang Kristen Eropa terbukti dalam sejarah paling banyak menumpahkan darah dibanding dengan agama manapun di seluruh dunia. Jutaan orang kehilangan hidup mereka akibat perang salib di Eropa. Di samping itu, orang-orang Eropa berhasil melakukan sesuatu yang tidak dilakukan bangsa-bangsa lain, yaitu penghilangan nyawa atau eliminasi kehidupan manusia di tiga benua di dunia, yaitu pemusnahan manusia penduduk asli Indian di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan penduduk Aborigin di benua Australia.

Dalam faktanya Merujuk pada data statistik jumlah kematian manusia di abad kedua puluh di atas, maka menjadi sesuatu yang aneh dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang buta untuk melihat bahwa warisan agama Kristen Eropa sebagai sesuatu yang “baik”, sebaliknya Muslim dianggap identik sebagai pelaku kekerasan.

Di Eropa sendiri, meskipun jumlah populasi Muslim sangat banyak, menurut catatan pada tahun 2007-2009, ternyata kurang dari 1 persen aksi kekerasan dilakukan oleh masyarakat dari komunitas Muslim tersebut.

Terorisme adalah sebuah taktik yang diadopsi oleh sebagian orang dan itu ada di setiap agama, termasuk juga agama-agama sekuler, seperti marxisme, komunisme dan nasionalisme. Islam adalah satu-satunya agama yang secara tekstual membolehkan umatnya berperang, justru karena itulah Islam juga memiliki aturan-aturan yang ketat dan jelas mengenai tata cara berperang yang secara umum tidak boleh sembarangan membunuh musuh-musuhnya dari kalangan non-kombatan, seperti wanita, anak-anak, orang tua, termasuk tidak boleh dengan semena-mena merusak lingkungan alam.

Agama-agama dan ajaran lain, meski mengklaim tidak menyuruh umatnya untuk berperang, justru itulah di saat mereka menghadapi realita peperangan terjadi tindakan-tindakan brutal dan tidak beraturan dalam menyerang pihak lain dengan tanpa membeda-bedakan.

Akhirnya pada pertanyaan, bahwa Islam dan Muslim identik dengan kekerasan itu sebetulnya klaim atau fakta? Karena di era saat ini, Islam dan Muslim itu dinilai bukan semata-mata karena kondisi objektif Islam dan ulah orang-orang Muslim, tetapi lebih dominan karena opini media.

Adagium lama “people tend to believe what they hear the most” nampaknya betul-betul diterapkan oleh media-media mainstream untuk secara berulang-ulang mengaitkan Islam dan Muslim dengan sesuatu yang berada di luar Islam dan Muslim itu sendiri, seperti kekerasan. Cara seperti ini dilakukan terus menerus.

Faktanya Islam adalah rahmatan Lil alamin

وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju Pak, kebenaran sedikit demi sedikit akan terkuak. Sukses selalu dan barakallah fiik

16 Mar
Balas



search

New Post