Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Nama : RIZKI DASILVA, S.Pd.I, MA, Lahir : Juli Cot Mesjid, Tanggal 03 November 1987, Alamat : Jln Bireuen Takengon Juli Km 2,5 Desa Juli Seutuy,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hilang Budaya Berkunjung Ke Rumah Guru

Hilang Budaya Berkunjung Ke Rumah Guru

"Hilangnya budaya Berkunjung Kerumah Guru"

Idealnya Guru adalah orang sangat dihormati dan disegani dikalangan masyarakat. Karena guru bukan hanya sekedar profesi tapi pekerjaan ini sangat mulia dan berjasa mencerdaskan anak bangsa. Membimbing generasi dan menumbuh karakter yang baik.

Dalam Islam, guru ada ummat terbaik diantara yang baik. Pembawa risalah. guru Mendakwahkan kebaikan setiap saat dan memproklamirkan amal makruf nahi mungkar. mengajak setiap insan untuk melakukan kebaikan dan melarang melakukan keburukan, kejahatan dan setiap kemaksiatan. Bahkan amal jariah akan terus mengalir sampai hari kiamat atas ilmu yang bermanfaat yang disampaikan oleh guru.

Maka pantas zaman dulu. Masa saya masih di bangku sekolah dasar. Setiap momentum lebaran setelah bersalaman dengan orang tua. Maka orang yang akan diburu tangannya untuk disalami adalah guru. Seperti tidak sah lebaran kalau tidak mendatangi rumah guru. Sangat menarik budaya ini. Karena kami mengililingi beberapa rumah guru dengan bersepeda atau berjalan kaki. Dan tidak melibatkan para orangtua. Bahkan sesama teman yang masih kecil kami mengumpulkan uang untuk membeli sirup, roti dan gula sebagai buah tangan untuk guru.

Budaya ini sangat baik dan tidak bertentangan dengan norma Islam. Menghormati guru sangat di anjurkan oleh agama kita. Kita perlu menghargai setiap jasa guru. Walaupun guru tidak mengajarkan lagi dikelas kita. Tidak ada dalam kamus ada mantan guru. Yang ada hanya mantan murid atau mantan ehem.

Tapi di zaman sekarang. Budaya ini semakin hilang. Terutama di daerah perkotaan. Murid enggan mendatangi guru saat lebaran tiba. Bahkan lebih miris saat jumpa guru dijalan di sapa pun tidak. Karakter generasi dinegeri semakin mengkhawatirkan. Pengaruh modernisasi, dan budaya luar yang tidak baik, mempengaruhi kearifan lokal bangsa ini. Saya terharu ketika pulang ke kampung istri saya di Aceh Selatan. Masih ada murid-murid SD datang kerumah guru untuk untuk bersalaman dan mengunjungi rumah guru saat lebaran.

Seharusnya mulai dari SD sampai Kuliah Guru itu tetap ada di hati murid. Di bangku kuliahpun semua dosen diruang kuliah adalah guru kita yang layak kita kunjungi. Seorang guru tidak pernah mengharap apa apa dari muridnya. Guru tidak mengharap diberi hadiah, kado dan sebagainya. Tapi dikunjungi kerumah saat lebaran adalah suatu kemuliaan dan kebahagiaan tersendiri.

Saya tidak segan mengkritik orang yang terlalu menghormati para pejabat saat lebaran. Banyak orang sibuk, bahkan dilebaran pertama mengunjungi rumah bapak gubernur, bapak bupati, bapak wali kota tapi lupa mengunjungi rumah guru. Anda lupa bahwa dulu ketika yang anda tidak bisa membaca, guru lah mengajar anda membaca. Masihkah kita ingat dulu siapa memegang tangan kecil disaat tangan kita tidak tau cara memegang pensil atau pulpen?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul Ustadz, bahkan biasanya kita berhalal bihalal dengan murid di hari pertama masuk sekolah

16 Jun
Balas

Alhamdulillah, pak syaihu apa kabar semua??

17 Jun
Balas



search

New Post