Indonesia Semangat Keislaman Dan Kebangsaan
Disaat kita membaca sejarah beberapa tokoh nasional sebelum kemerdekaan. Mereka melakukan perjuangan dengan semangat Islam Dan Kebangsaan. Teriakan Allahuakbar menjadi membuat jiwa mereka bergetar melawan penjajahan dan kezaliman.
Lihat saja seperti Kyai Ahmad Dahlan yang berjuang dengan gerakan Muhammadiyah nya untuk menyinari negeri ini kejemudan. Seperti Kyai Hasyim Asy'ari dengan perjuangan bersama kaum santri dan Nahdiyin dimasanya untuk berjihad melawan penjajahan. Jendral Sudirman seorang Guru Muhammadiyah kemudian menjadi jenderal seperti singa melawan penjajahan dimasanya. Agus Salim dengan serikat Islamnya berjuang menjadi Indonesia menjadi bermartabat di mata dunia.
Dalam konteks keAcehan kita juga tidak boleh melupakan sejarah Seorang Tgk Umar dan Cut Nyak Dien. Suami Istri yang gagah berani bergerilya di hutan melawan penjajahan. Sampai Cut Nyak Dien Berhasil membunuh jendral Kohler didepan Masjid Baiturrahman. Semangat Cut Nyak Dien tidak pernah pudar walau harus di asingkan kepulau Jawa. Konon dalam pengasingan belanda cut nyak Dien tetap berjuang dalam keadaan yang buta mengajar Mengaji Alquran. Bahkan penjaga makam cut nyak menyebutkan. Cut nyak pintar berbahasa Arab dan mengajar Alquran dan ilmu Islam.
Di era tokoh Islam di Aceh Tgk Daud Beureueh juga beliau berjuang naik turun gunung. Dalam bingkai Semangat kebangsaan dan keIslaman. Beliau berjuang dengan gerakan DITII Dan Membangun lembaga pendidikan Islam dengan Persatuan Ulama Seluruh Aceh atau di sebut dengan PUSA. Beliau berharap Kelak Aceh Akan menjadi sebuah bangsa yang disegani karena keislamanannya dan bangsa dirahmati dan berkahi Oleh Allah SWT.
Semangat KeIslaman dan Kebangsaan dizaman sekarang di Indonesia mulai pudar dimakan zaman. Lahirlah pemimpin yang menjual Agamanya demi jabatan. Lahir tokoh bangsa yang mudah menistakan Islam. Lahir pemimpin hanya pintar pencitraan dan minus mensejahterakan Bangsanya.mereka menghina Alquran, menghina Hijab menghina azan. Seakan akan Indonesia lahir dari makhluk semacam dia.
Babak baru Indonesia setelah reformasi adalah Rakyat merindukan pemimpin yang punya semangat KeIslaman dan Kebangsaan. Indonesia yang rahmatan Lil Alamin. Indonesia yang sejahtera, yang bersatu, berdaulat dan makmur. Indonesia yang disegani oleh bangsa lain. Tidak menjadi budak baik dinegeri orang maupun dinegeri sendiri. Indonesia yang kaya tanpa hutang dan tidak membuat rakyatnya hidup sengsara.
Kita rakyat tidak mau sengsara dengan janji manis pemimpin. Kampanye ingin mensejahterakan rakyat, kenyataan nya BBM naik, sembako naik, tarif listrik naik.beras naik. Rakyat semakin tidak sejahtera. Korupsi merajalela. Solusi gila lahir semisal tanam cabai sendiri didepan rumah. Dimana semangat kebangsaan pemimpin negeri ini.
Indonesia ini perlu pemimpin baru. Pemimpin yang punya semangat Keislaman kebangsaan. Indonesia yang lahir dari para pejuang tokoh Islam tidak bisa dipisahkan dengan Islam Islam rahma lil alamin yang melindungi seluruh makhluk di dunia ini termasuk non muslim.konsep Islam yang diajar oleh nabi Muhammad melindungi kaum minoritas. Dan terbukti dalam perjanjian Hudaibiyah dimasanya.
Akhirnya rakyat biasa seperti saya bermimpi dan sangat berharap Indonesia raya ini dipimpin oleh Pemimpin yang punya semangat Keislaman dan Kebangsaan. Pemimpin yang adil dan mensejahterakan rakyat nya. Pemimpin yang dicintai oleh rakyat. Pemimpin yang cerdas dan berwibawa. Bukan pemimpin yang tidak jelas asal usulnya. Apalagi punya catatan kelam dalam kehidupan nya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar