Islam, Dakwah Dan Kepemimpinan
Sejak Nabiyullah Adam As. sampai Rasulullah Muhammad saw semua nabi diutus untuk berdakwah. Mengajak ummat untuk menyembah Allah dan taat kepada nabi yang diutuskan oleh Allah. Ajakan atau dakwah yang disampaikan oleh nabi-nabi juga adalah untuk keselamatan dunia dan akhirat, termasuk jauh dari kesesatan sehingga mendatang murka Allah swt. Bagi yang taat kepada Allah dan Rasul tentu Allah akan memasukkan kedalam Surga yang kekal didalam nya. Surga yang sangat Indah. Yang tak pernah terlihat oleh mata dan kenikmatannya tidak pernah dirasakan di dunia.
Ajakan nabi yang utuskan oleh Allah tidak semua berjalan mulus. Sebagian manusia menentang ajakan dakwah nabi. Termasuk dari kalangan kerabatnya sendiri. Bahkan mereka mengancam nyawa nabi diutuskan oleh Allah. Sebut saja Nabi Ibrahim as yang dibakar, Nabi Musa yang sihir oleh utusan Fir'aun Dan Juga Nabi Muhammad Saw yang ingin di bunuh oleh tokoh-tokoh Quraisy saat itu. Tapi Para rasul tetap Istiqomah dijalan dakwah.
Nabi Muhammad Saw juga sangat Istiqamah berdakwah, mengajak ummatnya untuk Beriman dan taat kepada Allah dan Rasul. Menjauh diri dari kesyirikan dan kekufuran kepada Allah. Nabi Muhammad saw mengajak ummat menuju jalan yang lurus, jalan keselamatan. Begitu khilafahurrasyidin dan para sahabat nabi yang Allah Ridhai, mereka Istiqamah berada di jalan dakwah. Begitu juga generasi setelahnya. Hal ini di buktikan secara Ilmiah oleh ditemukan beberapa makan sahabat yang bertebaran di seluruh dunia.Ajakan nabi yang utuskan oleh tidak semua berjalan mulus. Sebagian manusia menentang ajakan dakwah nabi. Termasuk dari kalangan kerabatnya sendiri. Bahkan mereka mengancam nyawa nabi diutuskan oleh Allah. Sebut saja Nabi Ibrahim as yang dibakar, Nabi Musa yang sihir oleh utusan Fir'aun Dan Juga Nabi Muhammad Saw yang ingin di bunuh oleh tokoh-tokoh Quraisy saat itu. Tapi Para rasul tetap Istiqomah dijalan dakwah.
Nabi Muhammad Saw juga sangat Istiqamah berdakwah, mengajak ummatnya untuk Beriman dan taat kepada Allah dan Rasul. Menjauh diri dari kesyirikan dan kekufuran kepada Allah. Nabi Muhammad saw mengajak ummat menuju jalan yang lurus, jalan keselamatan. Begitu khilafahurrasyidin dan para sahabat nabi yang Allah Ridhai, mereka Istiqamah berada di jalan dakwah. Begitu juga generasi setelahnya. Hal ini di buktikan secara Ilmiah oleh ditemukan beberapa makan sahabat yang bertebaran di seluruh dunia. Mereka jelas berdakwah membawa bendera Islam. Dan memperjuangkan kalimat tauhid. Berjihad melawan kekufuran dan kezaliman di permukaan bumi.
Di dalam Al-Qur'an jelas Allah perintahkan kaum muslimin untuk berdakwah. Allah SWT berfirman, ”Kamu semua adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran, 3 : 110). Di Ayat yang lain ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” (QS. Ali Imran, 3 : 104). Dalam ayat Allah mengisyaratkan hambanya untuk berdakwah dan mencegah kemungkaran.
Dalam Hadits Rasulullah SAW. ”Siapa pun yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, kalau tidak mampu, hendaklah mengubah dengan lisannya, kalau tidak mampu hendaklah mengubah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.” (HR. Bukhori Muslim). Dalam hadis ini nabi juga menganjurkan kita untuk berdakwah.
Semua kita punya kesempatan berdakwah, Apapun profesi kita. Gurukah, pejabat kah, Aparatkah dan profesi lain. Berdakwah semampu kita sesuai dengan firman Allah “Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al A’rof: 42).
Di Ayat yang lain “Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan” (QS. Al Hajj: 78).Nabi juga bersabda : “Dan apa yang diperintahkan bagi kalian, maka lakukanlah semampu kalian” (HR. Bukhari Muslim).
Saudaraku termasuk Tujuan Kepemimpinan Dalam Islam juga untuk berdakwah, bukan hanya memprioritaskan tentang pembangunan, sosial dan kesejahteraan. Saya sangat sayang melihat generasi muda Islam saat ini mereka hanya melihat bahwa kepemimpinan hanyalah soal politik dan kekuasaan.
Menurut saya pemimpin menempati posisi tertinggi dalam dakwah. Ibarat kepala dari seluruh tubuh, peranannya sangat menentukan perjalanan dalam mewujudkan kemaslahatan umat. Tak hanya kemaslahatan dunia, seorang pemimpin juga memiliki tanggung jawab besar untuk mengatur serta mengawasi tegaknya syari’at Allah. Saya ulangi lagi syariat Allah.
Indonesia saya perhatikan seperti nya ada usaha bahwa kepemimpinan negara ingin mereka pisahkan dengan Islam. Bahkan mereka memprovokasi seakan Islam adalah agama Intoleran dan radikal. Kepemimpinan Nabi Muhammadi Di Mekkah dan madinah sudah membuktikan dalam sejarah bahwa betapa Rasulullah sangat melindungi kaum non muslim. Padahal Rasul punya kesempatan untuk membunuh saat Rasul menang perang dan kembali pulang dan menguasai kota Mekkah.
Sebagaimana yang telah diketahui bersama, tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah Ta’ala. Namun dalam perjalanannya, manusia senantiasa dibelenggu dan digoda oleh setan agar berpaling dari pengabdian tersebut. Sehingga Allah Ta’ala mengutus para nabi dan rasul-Nya untuk memimpin manusia agar senantiasa taat kepada Allah. Setelah penutup para nabi wafat, maka tugas memimpin tersebut berpindah ke pundak para imamah kaum Muslimin.
Menurut Ibnul Khaldun, definisi imamah adalah mengatur seluruh rakyat agar sesuai dengan aturan syariat demi merealisasikan kemaslahatan mereka dalam urusan akhirat maupun urusan dunia yang membawa maslahat bagi akhirat. (Ibnu Khaldun, Al-Muqaddimah, hal. 190, dinukil dari Al-Imamah Al-‘Uzhma ‘inda Ahl As-Sunnah wa Al-Jama’ah karya Abdullah bin Umar bin Sulaiman Ad-Dumaiji, hal 29)
Dengan demikian berarti kepemimpinan atau Imamah disebut dalam Islam. bukanlah soal kekuasaan politik saja, akan tetapi ia punya amanah mengajak sama-sama ketaaan kapada Allah. Ketika pemimpin tidak bisa mewujudkan atau memudahkan rakyatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka kepemimpinannya itu gagal dalam Islam.
Allah berfirman “(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Haj: 41)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar