"Jangan Penjarakan Guru Kami!"

Saya miris mendengar ada guru yang dipenjara kan oleh wali siswa. Karena hal-hal sepele. Saya sangat sedih bercampur geram mendengar berita ini. Lebih bijak Kalau ada masalah disekolah bisa kita selesaikan dengan kepala sekolah, guru dan komite sekolah.

Coba kita bayangkan anak dihukum oleh guru disekolah. Wali siswa langsung lapor polisi. Lalu guru di pidanakan? Dimana martabat seorang guru.

Dulu saya masih ingat kalau dihukum oleh guru. Saya tidak berani melaporkan ke ibu saya. Karena kalau saya lapor hukumannya bertambah "awai watee geuseupet le gure ngen Awe ditubit boh saboh boh reutek bak rung. Wo lapor bak ma ngen yah, ditubit dua boh boh reuteuk lom".

Semua masalah bisa kita selesaikan dengan jalan musyawarah. Apapun kejadian bisa terjadi spontan. Pihak sekolah harus fokus dan mengantisipasi supaya tidak terjadi kekerasan anak. Sekarang masanya guru mendidik dengan hati. Tanpa menghilangkan sifat tegas dan disiplin dalam proses pembelajaran.

Wali siswa harus mengerti bahwa guru adalah salah seorang spesial dalam Islam dan budaya Indonesia. Harus dihormati dan dihargai. Sejak dulu sudah dicontohkan oleh orangtua kita. Jangan sampai ada perlakuan zalim terhadap guru. Dan sebaliknya guru tidak boleh ada perlakuan zalim terhadap siswa. Dan apapun masalah apapun cari jalan keluar win win solusion. Bukan kah dalam Islam Musyawarah adalah jalan terbaik keluar dari masalah. Jangan sampai Guru dipenjarakan.

Saya tidak membayang bila guru sudah tua, tidak kaya raya, hidup pas pasan, punya anak banyak. Kesehatan terbatas. Sudah mengajar dan mendidik anak bangsa puluhan tahun. Lalu akhir karirnya hidup dibalik jeruji penjara.