Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Nama : RIZKI DASILVA, S.Pd.I, MA, Lahir : Juli Cot Mesjid, Tanggal 03 November 1987, Alamat : Jln Bireuen Takengon Juli Km 2,5 Desa Juli Seutuy,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kepala Sekolah Bukan Bos, Tapi Sahabat

Kepala Sekolah Bukan Bos, Tapi Sahabat

Seorang "bos" punya kekuasaan lebih dalam kepemimpinan. Bos lebih terkesan bisa menyuruh bawahannya kapanpun ia mau . Bos sangat anti dengan kritikan. Kebijakannya bersifat mutlak, sulit untuk menerima masukan apapun dan dari siapapun.

Saya masih ingat dulu saat mendengar dari senior saya di kampus. Kalimat ini sangat populer "pasal 1 Bos tidak pernah salah kalau salah kembali kepada pasal 1". Ini kalimat populer yang menyesatkan. Karena setiap bos juga manusia yang tidak luput dari setiap kesalahan. Dalam hadis nabi rasul bersabda " Setiap Bani Adam melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah bertaubat".

Jadi Kepala sekolah itu tidak boleh jadi bos. Tidak bisa menekan guru sesuka hatinya. Dia tidak bisa menyuruh guru seenaknya. Dia tidak bisa memarahi guru sesuka hatinya. Tanpa guru tidak ada artinya seorang kepala sekolah. Coba kalau guru demo tidak mau mengajar?. Jadi kepala sekolah yang akan mengajar semua kelas? Apalagi SD? dengan puluhan kelas, ratusan siswa?. Yakinlah Akan stroke kepala sekolah.

Menurut saya kepala sekolah itu leader. Dia punya pengaruh besar. Sebagai motivator, inspirator dan tutor untuk guru di sekolah. Bahkan yang paling penting lagi, guru bisa menjadi sahabat yang baik untuk kepala sekolah. Kalau guru dan kepala sekolah punya hubungan yang baik, maka sekolah itu saya yakin tidak ada problem internal. Tidak ada yang saling menjelekkan dan menjatuhkan. Cukup banyak sekolah punya masalah antara kepala sekolah dan guru seperti bola salju, semakin lama masalah nya semakin besar karena kepala sekolah sudah menjelma menjadi "Bos" bukan sahabat buat guru sebagai partnernya.

Saya selalu sampaikan dalam rapat-rapat guru disekolah bahwa kalian adalah sahabat saya yang satu visi dan misi untuk mendidik generasi kedepan. Kita punya tujuan yang sama. Meraih keberkahan, pahala dan surga. Yang membedakan adalah porsi tanggungjawab yang berbeda. Kalau kepala sekolah salah. Dan keluar dari tanggungjawab nya tegur dia dengan cara yang baik. Kalau dia berusaha, punya dedikasi yang tinggi untuk memajukan pendidikan, mari dukung dia.

Saya berusaha meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama sahabat guru disekolah. Meluangkan waktu untuk makan bersama dan semua atas dasar kebersamaan. Tidak ada perbedaan diantara kita. Bahkan saya bersedia jadi tukang pijit kalau seandainya guru kelelahan setelah mengajar seharian. Kan pahalanya untuk saya. Ingat!. Kita sahabat, sahabat selamanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju sekali.

28 Jan
Balas

Bener sekali itu pk Rizki

05 Feb
Balas



search

New Post